Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Didorong Pelemahan Dolar AS dan Kasus Corona

Pada penutupan perdagangan Jumat (13/11/2020), harga emas spot naik 0,66 persen atau 12,37 poin menjadi US$1.889,2 per troy ounce.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas mengalami peningkatan pada perdagangan akhir pekan seiring dengan penurunan dolar AS dan lonjakan kasus virus corona.

Pada penutupan perdagangan Jumat (13/11/2020), harga emas spot naik 0,66 persen atau 12,37 poin menjadi US$1.889,2 per troy ounce.

Adapun, harga emas Comex kontrak Desember 2020 menanjak 0,69 persen atau 12,9 poin ke level US$1.886,2 per troy ounce.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama koreksi 0,22 persen menjadi 92,755.

Mengutip Bloomberg, harga emas naik karena pelemahan dalam dolar AS. Kejatuhan dolar disebabkan minat terhadap aset berisiko seperti ekuitas AS pulih.

Saham AS naik karena hasil kinerja beberapa perusahaan besar yang lebih baik dari perkiraan, meskipun ada kekhawatiran pasar atas lonjakan kasus virus corona.

"Dolar melepaskan sebagian dari keuntungan mingguannya telah membantu memperkuat dampak baru dari pembelian emas," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam di BMO Capital Markets.

Minggu ini, harga emas spot turun 3,4 persen, menuju penurunan terbesar sejak akhir September. Kepemilikan emas ETF turun menjadi 3.436,4 ton pada Kamis, terendah dalam enam minggu, menurut penghitungan awal oleh Bloomberg.

Investor telah menjual hampir 18 ton dari ETF minggu ini setelah Pfizer Inc. mengumumkan kemajuan dalam vaksin virus memicu optimisme untuk titik balik dalam perang melawan pandemi.

"Investor semakin gelisah memegang posisi emas yang panjang karena setiap reli mengalami hambatan," kata Georgette Boele, analis logam mulia di ABN Amro Bank NV. “Saya pikir masih banyak lagi yang akan datang dalam waktu dekat.”

Walikota New York Bill de Blasio memperingatkan orang tua untuk mempersiapkan sekolah kota untuk menghentikan kelas tatap muka pada Senin. California, Oregon, dan negara bagian Washington mendesak orang-orang yang datang untuk melakukan karantina sendiri karena rumah sakit di seluruh wilayah dinaikkan kapasitasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper