Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Duh! Rupiah Gagal Menguat ke Rp13.900-an, Kenapa Ya?

Rupiah ditutup melemah 0,2 persen atau 27,5 poin menuju Rp14.085 per dolar AS, di saat indeks dolar AS bergerak menguat 0,02 persen ke level 92,769.
Lorenzo Anugrah Mahardhika
Lorenzo Anugrah Mahardhika - Bisnis.com 11 November 2020  |  15:46 WIB
Duh! Rupiah Gagal Menguat ke Rp13.900-an, Kenapa Ya?
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah ditutup berbalik melemah dan gagal memuluskan jalannya menuju level Rp13.900-an pada perdagangan hari ini, Rabu (11/11/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 0,2 persen atau 27,5 poin menuju Rp14.085 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,02 persen menuju 92,769.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim dalam laporannya menyebutkan, pergerakan rupiah hari ini salah satunya dipengaruhi oleh harapan pasar terhadap paket stimulus substansial yang telah meningkat. Kepala Federal Reserve mengatakan, bantuan pemerintah diperlukan untuk menggerakkan ekonomi melalui periode ini.

“Program stimulus keuangan cenderung mendevaluasi dolar dan mendukung logam mulia,” demikian kutipan laporan tersebut.

Di sisi lain, sejumlah sentimen positif yang sebelumnya menggairahkan pasar juga telah memudar, salah satunya adalah pengumuman dari Pfizer tentang hasil awal yang positif untuk vaksin virus corona. Investor menyadari peluang untuk melakukan profit taking masih terbuka sebelum vaksin tersebut dapat didistribusikan secara merata.

Selain itu, Presiden Donald Trump menolak menerima hasil pemilihan presiden, dengan klaim penipuan dan kecurangan pemilu yang tidak berdasar. Hal ini membuat ekspektasi kelancaran transisi kekuasaan menjadi keraguan dan menciptakan ketidakpastian di pasar global.

Dari dalam negeri, pertumbuhan kredit yang minim turut mempengaruhi nilai rupiah. Perlambatan tersebut terjadi karena penurunan dari sisi penawaran dan permintaan kredit saat stabilitas sistem keuangan nasional masih terjaga di tengah pandemi virus corona. Pandangan ini merujuk pada kondisi ekonomi Indonesia sampai semester I 2020.

Ibrahim melanjutkan, perlambatan ini terjadi seiring menguatnya perilaku risk-averseness perbankan di tengah risiko kredit yang meningkat sehingga semakin selektif dalam menyalurkan kredit dan perilaku wait-and-see korporasi serta RT yang mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pembiayaan.

Untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah akan dibuka fluktuatif, namun ditutup melemah sebesar 15 hingga 100 poin di level Rp14.050 hingga Ro 14.120.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Gonjang Ganjing Rupiah Rupiah
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top