Bisnis.com, JAKARTA — Tren penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Di akhir perdagangan Rabu (11/11/2020), IHSG terpantau parkir di level 5.509,51 setelah menguat 0,86 persen. Indeks utama ini terus merangkak beberapa hari belakangan, bahkan secara akumulasi indeks telah menguat 7,81 persen sejak sepekan lalu.
Tidak hanya itu, sepanjang periode yang sama investor asing terpantau terus melakukan aksi beli bersih. Tercatat, net foreign buy asing selama sepekan terakhir mencapai Rp5,87 triliun di seluruh pasar.
Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya menilai kenaikan signifikan yang dialami indeks komposit disebabkan oleh derasnya laju investor asing yang masuk ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
“Karena mereka mencari return di emerging market,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (11/11/2020)
Menurutnya, pegerakan IHSG belakangan ini bukan hanya fluktuasi sesaat melainkan sudah masuk tren naik. Bahkan, dia menyebut pemulihan IHSG akan terus berlangsung setidaknya hingga akhir tahun ini, sejalan dengan inflow asing.
Baca Juga
“Saya melihat massive foreign inflow memberikan upside risk dari base case scenario IHSG akhir tahun Mirae yang 5.400” kata Hariyanto.
Dia mengaku optimistis karena berkaca dari sejarah krisis keuangan Asia, IHSG terus pulih kendati Indonesia mengalami resesi. Pun, investor akan selalu melihat ke depan dan seharusnya memperhitungkan pemulihan ekonomi Indonesia pada 2021 mendatang.
Seiring dengan kondisi tersebut, Mirae Asset Sekuritas cenderung memberi eksposur pada saham-saham dari sektor perbankan seperti BMRI dan BBRI; sektor barang konsumsi seperti INDF dan ICBP, serta sektor komoditas yang terkait CPO dan nikel seperti AALI, LSIP, ANTM, dan INCO.