Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenangan Biden di Pilpres AS Sulut Saham Emiten CPO Sinar Mas hingga Sampoerna?

Pada perdagangan Senin (9/11/2020) pukul 10.57 WIB, Indeks Perkebunan atau IDX Agriculture naik 0,31 persen atau 3,7 poin menjadi 1.202,45.
Salah satu perkebunan sawit yang dikeloal PT Sampoerna Agro Tbk./Sampoernaagro.com
Salah satu perkebunan sawit yang dikeloal PT Sampoerna Agro Tbk./Sampoernaagro.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham emiten minyak kelapa sawit atau CPO mengalami kenaikan pada hari ini seiring dengan euforia terpilihnya Joe Biden dalam Pilpres AS 2020.

Dalam beberapa kampanyenya, Biden konsisten menginginkan agar AS kembali ke komitmennya sebagai pionir dalam memerangi perubahan iklim. Biden dalam kampanyenya berjanji akan fokus menggenjot pengembangan energi baru terbarukan atau EBT.

Adapun alokasi dana untuk program tersebut bakal mencapai US$2 triliun. Nilai itu setara dengan Rp 28.344 triliun dengan kurs Jisdor hari ini di level Rp14.172.

Pada perdagangan Senin (9/11/2020) pukul 10.57 WIB, Indeks Perkebunan atau IDX Agriculture naik 0,31 persen atau 3,7 poin menjadi 1.202,45.

Saham-saham CPO yang menopang penguatan ialah PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) +6,25 persen, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) +2,39 persen, PT Austindo Jaya Nusantara Tbk. (ANJT) +1,8 persen, dan PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) +1,08 persen.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-Agustus 2020 volume ekspor minyak kelapa sawit ke Paman Sam mencapai 711.226 ton, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar 666.876 ton.

Sementara itu secara nilai, ekspor komoditas itu pada Januari-Agustus 2020 mencapai US$470,70 juta. Nilai itu naik 29,71 persen dari periode yang sama pada 2019 yang mencapai US$362,89 juta.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kanya Lakshmi Sidharta mengatakan program energi hijau yang akan digenjot oleh Biden, dapat memberikan peluang bagi Indonesia.

"Energi hijau itu salah satu sumber bahan bakunya dari kelapa sawit, yang kita banyak tahu bentuknya adalah biodiesel. Jadi justru kalau itu yang digencarkan ini pasar bagus, terlepas dia mau pakai apa [bahan baku energinya]," katanya saat dihubungi Bisnis pekan lalu.

Menurut Kanya, apabila kebijakan tersebut murni diarahkan ke energi hijau justru dapat membalikan segala kesulitan yang dihadapi Indonesia karena masalah persaingan dagang, seperti yang selama ini tejadi dengan Uni Eropa.

Dia mengakui bahwa bahan bakar biofuel dari CPO di AS mendapat saingan dari produk lokal yakni minyak kedelai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper