Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. bakal menangkap peluang bisnis lini properti TOD (Transit Oriented Development) seiring dengan selesainya proyek light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi pada 2021.
Direktur Keuangan Adhi Karya A. A. Gede Agung Dharmawan mengatakan proyek LRT Jabodebek yang akan segera rampung diharapkan memberi manfaat ke bisnis TOD milik perseroan yang asetnya berada di sepanjang jalur LRT.
“Proyek yang kami harapkan mendapat manfaatnya yaitu TOD yang sudah kami miliki di sepanjang jalur tersebut. Jadi kami sudah memiliki beberapa TOD,” kata Agung, pekan lalu.
Adapun konsep TOD merupakan pengembangan properti yang menempel atau dekat dengan simpul transportasi dalam hal ini stasiun kereta.
TOD bertujuan mengurangi jarak dari simpul transportasi dengan hunian untuk meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi.
Dalam catatan Bisnis, BUMN merupakan perusahaan yang paling gencar berekspansi dalam pembangunan properti berkonsep TOD di sejumlah daerah.
Baca Juga
Adhi Karya melalui anak usahanya PT Adhi Commuter Properti pun telah memiliki 12 proyek properti berkonsep TOD dengan tajuk LRT City. Adapun total luas lahan pengembangan sebesar lebih dari 170 hektar dengan lebih dari 56.000 unit apartemen.
Dari 12 titik tersebut, lanjut Agung, sebanyak 4 LRT City akan diserahterimakan pada tahun ini yaitu LRT City MTH (MTH27 Office Suites), LRT City Sentul (Royal Sentul Park), LRT City Jatibening (Gateaway Park), dan LRT City Bekasi (Eastern Green).
Adapun, penjualan apartemen di 4 titik itu diklaim sudah lebih dari 60 persen dan siap dilakukan serahterima pada Desember 2020.
“Kami sudah cek juga ke lokasinya. Kami sedang bekerjasama dengan perbankan untuk bundling, jadi harganya lumayan,” tutur Agung.
Dari sisi pengerjaan LRT Jabodebek, Agung menyebut saat ini sudah masuk tahap pemasangan girder akhir.
Secara konstruksi, lanjut dia, sebenarnya pengerjaan LRT sudah selesai sejak pemasangan girder terakhir di Stasiun Dukuh Atas.
Namun, saat ini ADHI masih mengerjakan pemasangan prasarana berupa depo LRT di Bekasi Timur yang sebelumnya sempat terhambat pembebasan tanah dan kelengkapan signaling.
Perseroan menargetkan uji coba LRT dengan Grade of Automation (GoA) tiga yaitu kereta tanpa masinis akan selesai pada Juni 2021 ketika pengerjaan proyek secara fisik juga selesai.
“Namun akan dibutuhkan waktu antara 6 bulan sampai 9 bulan oleh pihak operator dalam hal ini PT Kereta Api Indonesia untuk uji coba. Nah kali ini adalah initial uji coba yang dilakukan KAI,” ujar Agung.
Adapun, PT Adhi Commuter Properti (ACP) akan dibawa untuk melantai di Bursa Efek Indonesia pada medio 2021.
Dengan mempertimbangkan vaksin Covid-19 ditemukan pada Desember 2020 atau Januari 2021, Agung melihat situasi pada April-Juni 2020 sudah akan lebih baik untuk melakukan aksi korporasi di lantai bursa.
“Perkiraan kami, April kondisi sudah membaik. April-Juni kami sudah bisa IPO untuk anak usaha PT ACP. Kami [Adhi Karya] masih fokus ke anak karena sudah saatnya untuk IPO,” kata Agung pekan lalu.