Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar Bitcoin berhasil melanjutkan kenaikannya pada perdagangan Jumat (6/11/2020) setelah mendapatkan sentimen positif dari Pilpres AS.
Seperti dilansri dari Bloomberg, Jumat (6/11/2020), nilai tukar Bitcoin mencapai US$15.500 untuk pertama kalinya sejak 2018. Adapun pada hari yang sama, nilai tukar Bitcoin sempat mencapai US$15.465 di New York pada 6.29 pagi waktu setempat.
Hal ini membuat Bitcoin makin dekat menuju rekornya yang diperkirakan sejumlah pengamat. Seperti diketahui, sejumlah pengamat meramalkan Bitcoin bisa menembus US$16.000 pada tahun ini.
Laju positif Bitcoin ini membuatnya bergabung dengan harga minyak dan sejumlah saham di Asia yang turut terdongkrak oleh sentimen Pilpres AS.
Hal ini diyakini akan meningkatkan minat publik untuk berinvestasi di Bitcoin.
Sebelumnya Grayscale Bitcoin Trust, sebuah instrumen investasi, dalam keterangan tertulisnya juga melihat pertumbuhan dari jumlah dana yang dikelola dari 262.000 BTC pada Desember 2019 menjadi 488.000 BTC pada 21 Oktober. Peningkatan ini menunjukkan minat investor untuk Bitcoin di seluruh pasar ritel dan institusional.
Baca Juga
Di tengah pembentukan kembali lanskap Bitcoin Futures, minat pada Bitcoin mencapai lebih dari US$4 miliar, walaupun masih lebih rendah dari puncak sebelumnya pada tanggal 17 Agustus 2020 di mana volume keseluruhan mencapai US$6 miliar. Bitcoin Futures tidak didominasi oleh pelaku pasar tunggal dalam hal pangsa pasar, melainkan dibagi antara CME, Binance, OKEX, BitMEX, FTX, dan Huobi.
Di sisi lain, pasar opsi terutama didominasi oleh Deribit yang memiliki pangsa pasar sebanyak 60 persen dari total kontrak opsi dengan total nilai untuk opsi Bitcoin sendiri mencapai US$2,1 miliar.
Beberapa faktor dapat mempengaruhi perkembangan harga baru-baru ini. Sejumlah perusahaan tradisional telah menambahkan Bitcoin dalam portofolio investasi mereka, seperti MicroStrategy dan Square.
Kedua perusahaan keuangan tersebut telah menambahkan bitcoin ke neraca mereka untuk strategi alokasi modal jangka panjang.