Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan berhasil kembali sentuh kisaran level 5.200 sejak dua bulan perdagangan terakhir seiring dengan sentimen Pilpres AS dan resesi ekonomi.
Pada perdagangan Kamis (5/11/2020) hingga pukul 10.45 WIB, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih tancap gas di zona hijau, menguat 2,01 persen ke level 5.207,88. Adapun, level itu merupakan level tertinggi IHSG sejak perdagangan dua bulan terakhir.
Hingga akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG naik 1,85 persen atau 94,49 poin menuju 5.199,69. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 5.161,39 - 5.217,19.
Penguatan IHSG dipimpin oleh saham PT Intikeramik Alamasri Tbk. (IKAI) yang menguat 18 persen, diikuti oleh saham PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI) yang naik 15,94 persen.
Pergerakan IHSG terjadi menjelang pengumuman hasil penghitungan suara. Sejauh ini, capres dari Partai Republik Joe Biden memimpin dengan 264 suara elektoral (electoral Votes) dan Capres dari Partai Republik Donald Trump tertinggal dengan 214 electoral votes.
Sentimen tersebut berhasil mengalahkan sentimen negatif dari rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini, yang mengalami resesi -3,49 persen secara tahunan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memproyeksikan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 akan terkontraksi sebesar -3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Sementara itu, penguatan IHSG juga terjadi bersamaan dengan indeks bursa Asia lainnya. Indeks Topix Jepang naik 0,7 persen, Indeks Hang Seng terapresiasi 2,3 persen, kemudian Indeks Shanghai naik 0,7 persen, dan Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,6 persen.
Selain itu, Indeks S&P 500 naik lebih dari 2 persen, Nasdaq 100 melonjak lebih dari 4 persen, menjadi reli terbaiknya sejak April.