Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasib Harga Emas di Tengah Panasnya Pilpres AS dan Kasus Covid-19

Harga emas naik untuk hari kedua berturut-turut karena memanfaatkan ketidakpastian atas hasil pemilu AS hari Selasa dan ledakan kasus Covid-19 baru.
Tumpukan emas batangan./Bloomberg
Tumpukan emas batangan./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas mengalami koreksi setelah tembus level US$1.900 akibat antisipasi pasar terhadap Pilpres AS pada 3 November 2020. Namun, harga berpotensi menguat selama berada di atas US$1.890.

Berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan Selasa (3/11/2020) pukul 13.36 WIB, harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 terpantau menguat 0,9 poin atau 0,05 persen ke level US$1.893,40 per troy ons.

Di sisi lain, harga emas di pasar spot terpantau melemah 2,41 poin atau 0,13 persen ke level US$1.893,07.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback atau mata uang dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya koreksi 0,2 persen ke level 93,945.

Dilansir dari Bloomberg, harga emas menguat menjelang pilpres AS, dengan peluang calon dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memenangkannya dibandingkan petahana Donald Trump.

"Kemungkinan gejolak pascapemilihan dan hasil yang diperebutkan merupakan risiko yang signifikan dalam pandangan kami, dan salah satu yang bisa membuktikan emas bergerak menguat dalam skenario yang paling ekstrim," menurut RBC Capital Markets, seperti dikutip Bloomberg.

Mengutip Monex Investindo Futures, pada malam hari pasar akan menantikan hasil hitung cepat yang akan dirilis sesaat setelah pemilu AS berlangsung. Hal ini tentu bisa mendorong pergerakan dolar AS.

"Pasar sepertinya lebih menginginkan Biden dibandingkan Trump sebagai Presiden baru AS ke-46. Bila demikian, dolar AS bisa melemah dan emas berpotensi menguat karena pasar masuk ke aset berisiko," papar Monex.

Harga emas naik untuk hari kedua berturut-turut, ke level $ 1.900-an per troy ons, karena memanfaatkan ketidakpastian atas hasil pemilu AS hari Selasa dan ledakan kasus Covid-19 baru.

Menurut Monex, harga emas berpotensi beli di atas level US$1.890 dengan target kenaikan di level US$1.902 dan selanjutnya US$1.906.

Namun, bila mampu menembus level support US$1.890 harga emas berpotensi jual dengan target penurunan menguji level support US$1.881.

Sementara itu, dari dalam negeri harga emas batangan 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. atau emas Antam pada hari ini, Selasa (3/11/2020) lebih tinggi dibandingkan dengan harga perdagangan sehari sebelumnya, kembali ke level Rp1 juta per gram.

Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas 24 karat ukuran 1 gram dipatok Rp1.004.000 per gram, naik Rp10.000 per gram dari harga pada perdagangan sebelumnya.

Untuk emas satuan terkecil, 0,5 gram dibanderol Rp532.00, naik Rp5.000 dari harga Rp527.000 pada perdagangan kemarin.

Harga emas batangan 24 karat yang dijual di Pegadaian hari ini, Selasa (3/11/2020), turun dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.

Berdasarkan informasi yang ada pada laman resmi Pegadaian, emas cetakan Antam ukuran terkecil 0,5 gram dan 1 gram belum tersedia. Sementara itu, emas cetakan UBS dengan ukuran 0,5 gram dipatok turun Rp3.000 ke Rp536.000 dan 1 gram turun Rp5.000 ke Rp979.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper