Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Bank Cimb Niaga (CIMB) Tumbuh 6% Jadi Rp211 Triliun

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) menyampaikan bahwa jumlah kredit atau pembiayaan yang disalurkan pihaknya tumbuh 6% year-on-year (yoy)
Karyawan melayani nasabah di CIMB Niaga Digital Lounge, Jakarta, Rabu (6/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani nasabah di CIMB Niaga Digital Lounge, Jakarta, Rabu (6/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) menyampaikan bahwa jumlah kredit atau pembiayaan yang disalurkan pihaknya tumbuh 6% year-on-year (yoy) pada kuartal pertama 2024 menjadi total Rp211,6 triliun.

“Pertumbuhan kredit atau pembiayaan yang sehat dan indikator kualitas aset yang membaik menjadi dasar yang kuat bagi kami untuk terus memberikan nilai lebih,” ujar Presiden Direktur  BNGA Lani Darmawan dikutip dari Antara (5/5/2024)

Dia menuturkan bahwa segmen yang paling berkontribusi terhadap pertumbuhan kredit secara keseluruhan adalah segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 9,4% yoy dan segmen perbankan konsumer yang tumbuh 6,9 persen yoy.

Selain unit usaha konvensional, ia mengatakan bahwa pertumbuhan kredit juga terjadi pada unit usaha syariah CIMB Niaga, yaitu CIMB Niaga Syariah, dengan total pembiayaan Rp56,2 triliun, atau naik 15,4 persen yoy, berkat kontribusi segmen ritel.

Pertumbuhan tertinggi pada segmen retail terjadi pada kredit pemilikan mobil (KPM) yang meningkat sebesar 15,8% yoy.

Terkait pemanfaatan pembiayaan, Lani menuturkan bahwa hampir 26% dari total pembiayaan atau sekitar Rp54,8 triliun digunakan untuk mendukung transisi ekonomi rendah karbon yang berkelanjutan.

Dia menyatakan bahwa berkat komitmen perseroan terhadap ekonomi hijau tersebut, CIMB Niaga meraih penghargaan sebagai The Best Sustainability-Linked Loan for Manufacturing serta The Best Green Loan for Utility di The Assets Triple A Awards.

Meskipun pembiayaan yang disalurkan meningkat, Lani menuturkan bahwa pihaknya tetap dapat mempertahankan manajemen biaya yang efektif, terlihat dari rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio/CIR) yang masih di bawah 45%.

“Pencapaian ini mencerminkan komitmen kami untuk terus memberikan profitabilitas yang berkelanjutan dan memperkuat keyakinan kami terhadap prospek positif untuk sisa tahun ini,” katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper