Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2020, Wijaya Karya (WIKA) Kantongi Kontrak Baru Rp6,84 Triliun

Dengan pencapaian tersebut, emiten berkode saham WIKA baru merealisasikan sekitar 32 persen dari target kontrak baru pada 2020 yang senilai Rp21,37 triliun.
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. membukukan kontrak baru senilai Rp6,84 triliun per September 2020.

Dengan pencapaian tersebut, emiten berkode saham WIKA baru merealisasikan sekitar 32 persen dari target kontrak baru pada 2020 yang senilai Rp21,37 triliun.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito optimistis target kontrak baru tersebut dapat tercapai menjelang akhir tahun, ditopang oleh sejumlah tender yang tengah diikuti perseroan.

“Saat ini, WIKA tengah mengikuti proses tender untuk proyek-proyek nasional maupun internasional dengan nilai total sekitar Rp20 triliun — Rp23 triliun,” kata Agung dalam keterangan resmi, pekan lalu.

Adapun, proyek yang baru saja didapatkan oleh WIKA pada periode tahun berjalan termasuk proyek irigasi rawa untuk pengembangan food estate di Kalimatan Tengah dan pembangunan pompa air Ancol Sentiong untuk penanggulangan banjir di Kawasan Sentiong.

Selain proyek domestik, emiten kontraktor pelat merah tersebut juga mendapatkan proyek Multi Purpose Sport Complex di Kepulauan Solomon. Venue tersebut nantinya akan digunakan untuk turnamen antarnegara Pasifik pada 2023.

Agung melanjutkan dengan tambahan proyek yang sudah diraih tersebut maka order book WIKA mencapai Rp100 triliun yang dapat diproduksi dalam beberapa tahun ke depan.

"Kita berharap pada 2021 pandemi bisa segera teratasi dan WIKA siap untuk kembali tumbuh seperti tahun-tahun sebelumnya," imbuh Agung.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020, WIKA membukukan penurunan pendapatan sebesar 43,25 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp10,38 triliun dari sebelumnya Rp18,29 triliun.

Penurunan pendapatan dan sejumlah beban pun menggerus laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun ini sebesar 96,28 persen yoy menjadi Rp50,19 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper