Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak WTI anjlok 4 persen seiring dengan tekanan proses permintaan akibat lockdown sejumlah negara di Eropa. Pasar juga terguncang jelang Pilpres AS pada 3 November 2020.
Pada perdagangan Senin (2/11/2020) pukul 10.13 WIB, harga minyak WTI kontrak Desember 2020 turun 4 persen atau 1,43 poin menuju US$34,36 per barel.
Adapun, harga minyak Brent kontrak Januari 2021 melesu 3,51 persen atau 1,33 poin menjadi US$36,61 per barel.
Laporan Monex Investindo Futures menyampaikan harga minyak merosot lebih dari 4 persen pada hari Senin (2/11/2020) ke level terendah sejak Mei di tengah kekhawatiran penutupan di seluruh Eropa akan melemahkan permintaan bahan bakar.
"Sementara para pedagang bersiap untuk guncangan di pasar selama pemilihan Presiden AS berlangsung," papar Monex.
Negara-negara di seluruh Eropa telah menerapkan kembali langkah-langkah Lockdown (penguncian) yang bertujuan memperlambat tingkat infeksi Covid-19 yang telah meningkat di benua itu dalam sebulan terakhir.
Baca Juga
Langkah-langkah penguncian yang diumumkan oleh Inggris dan Italia hanya menambah situasi Eropa yang memburuk, kata kepala strategi pasar di CMC Markets di Sydney.
Kekhawatiran tentang melemahnya permintaan dan meningkatnya pasokan menyebabkan harga minyak turun untuk kedua bulan berturut-turut di bulan Oktober, dengan WTI turun 11 persen dan Brent 8,5 persen.
Menurut Monex, kekhawatiran lemahnya permintaan dan bertambahnya jumlah persediaan minyak OPEC berpotensi menekan turun harga minyak.
Harga minyak WTI berpeluang jual dengan target penurunan ke level support US$32,45. Rentang perdagangan potensial harga minyak di sesi Asia US$32,45 - US$35,80.