Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk. masih mencatatkan kenaikan signifikan pada pos laba bersih yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pendapatannya hingga sembilan bulan pertama tahun 2020.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2020 pada Senin (2/11/2020), emiten berkode saham PYFA tersebut mencatatkan kenaikan laba sebesar 227,33 persen secara tahunan menjadi Rp16,12 miliar.
Padahal, pertumbuhan penjualan bersih perseroan hingga kuartal ketiga tahun ini hanya berkisar 5,72 persen secara tahunan menjadi Rp195,28 miliar.
Memang, beban pokok penjualan perseroan memang terkoreksi tipis 2,32 persen secara tahunan menjadi Rp77,69 miliar, namun pos pendapatan bersih lain-lain berpengaruh sangat besar terhadap kinerja perseroan.
Pos tersebut mengalami pertumbuhan pesat 583,23 persen secara tahunan dari posisi Rp2,14 miliar menjadi Rp14,62 miliar.
Secara garis besar, pendapatan dari produk farmasi dan jasa maklon masih menjadi penopang bisnis perseroan sebesar yakni sebesar Rp214,97 miliar sebelum dikurangi retur.
Baca Juga
Kendati demikian capaian tersebut sebenarnya terkoreksi 5,4 persen secara tahunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Adapun, produk alat kesehatan dan produk kecantikan mencatatkan kenaikan signifikan masing-masing 152,02 persen secara tahunan dan 48,46 persen secara tahunan menjadi Rp22,4 miliar dan Rp550,91 juta.
Di sisi lain, baik liabilitas dan ekuitas perseroan naik masing-masing 17,72 persen dan 12,93 persen jika dibandingkan dengan capaian akhir tahun lalu menjadi Rp77,76 miliar dan Rp140,85 miliar.
Dengan demikian, aset Pyridam Farma pun naik menjadi Rp218,61 miliar dari posisi Rp190,79 miliar pada akhir tahun lalu.
Terakhir, kas dan bank pada akhir periode naik 129,97 persen secara tahunan menjadi Rp3,66 miliar hingga September 2020.