Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk. tampak menjadi kuda hitam di kalangan emiten farmasi. Laju saham perusahaan yang memiliki pabrik di Cianjur ini melesat 400 persen sejak awal tahun.
Kenaikan saham berkode PYFA cukup mencengangkan karena melampaui torehan kinerja saham PT Kimia Farma Tbk. dan Indofarma Tbk. Dua anak usaha PT Biofarma (Persero) itu dalam sebulan terakhir tengah naik daun, ditopang sentimen uji coba vaksin oleh induk usaha.
Pada perdagangan hari ini, saham PYFA ditutup di posisi 990, turun 2,49 persen. Dalam sebulan terakhir, saham PYFA naik 41,43 persen. Adapun sejak awal tahun saham PYFA melesat 400 persen.
Sementara itu, kinerja saham KAEF dan INAF dalam periode tahun berjalan masing-masing tumbuh 169 persen dan 287 persen.
Secara khusus, sejak pandemi virus corona melanda Indonesia pada awal Maret 2020 lalu, kinerja emiten farmasi terbilang bugar karena mencetak kenaikan pesat.
Manajemen PYFA melansir, pandemi virus corona tidak mengganggu keberlangsungan usaha perseroan. Pandemi juga disebut berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.
Baca Juga
"Terjadi peningkatan penjualan produk vitamin dan suplemen," tulis manajemen PYFA dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (18/8/2020).
Sebelumnya, Sekretaris perusahaan Pyridam Farma Ryan Arvin Sutikno dalam paparan publik Juni lalu menyimpulkan pencapaian perseroan pada kuartal pertama adalah alasan utama pergerakan saham perseroan naik signifikan beberapa minggu terakhir.
“Terkait pergerakan harga saham perseroan, manajemen melihat ini dari faktor penjualan atau kinerja kuartal satu 2020 versus 2019. Penjualan bersih meningkat 23,84 persen. Laba bersih meningkat cukup tinggi 131,55 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” jelasnya saat paparan publik insidentil pada Kamis (11/6/2020).
Di sisi lain, optimisme pasar terhadap saham PYFA juga semakin meningkat setelah PT Pyridam Internasional mengalihkan statusnya sebagai pengendali PYFA kepada Rejuve Global Investment Pte Ltd. Pengalihan ini disertai dengan transaksi saham sebesar Rp222,14 miliar pada Senin (20/7/2020) lalu.