Bisnis.com, JAKARTA – PT Kalbe Farma Tbk. mencatat pertumbuhan pendapatan 1,6 persen menjadi Rp17,09 triliun dalam periode sembilan bulan 2020. Sejalan dengan kenaikan pendapatan, laba Kalbe Farma juga naik 5,84 persen menjadi Rp2,03 triliun.
Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata mengatakan perseroan mampu mempertahankan kinerja kendati dunia usaha tengah tertekan akibat dampak pandemi virus corona (Covid019).
“Perseroan dapat mempertahankan pertumbuhan penjualan dan laba bersih yang positif,” kata Bernadus dikutip dari rilis pers perseroan Jumat (30/10/2020).
Pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih, disebutkan perseroan, terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi pada pos biaya operasional dan tarif pajak yang lebih rendah.
Di masa pandemi ini, emiten bersandi saham KLBF meyakini pentingnya pengelolaan keuangan yang berhati-hati dan seksama. Hal itu dilakukan agar dapat secara konsisten mempertahankan posisi keuangan yang kuat.
Berdasarkan segmentasi, selain daripada penjualan obat resep, pendapatan dari segmen produk kesehatan, nutrisi hingga distribusi dan logistik mencatatkan pertumbuhan positif hingga kuartal ketiga tahun ini.
Baca Juga
Secara garis besar, pendapatan perseroan dari berbagai segmen terdiversifikasi dengan baik ditandai dengan komposisi pendapatan terbesar dari segmen distribusi dan logistik yang mencakup 32,16 persen dari total pendapatan.
Adapun, penjualan segmen nutrisi dan produk kesehatan yang berkontribusi 28,86 persen dan 16,92 persen dari pendapatan pada periode tersebut.
Di sembilan bulan tahun 2020, perseroan memiliki kas dan setara kas sebesar Rp4,4 triliun, naik 44,8 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Adapun aset perseroan juga naik 20,8 persen menjadi Rp22,45 triliun dibandingkan dengan posisi Desember 2019.