Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berencana merilis satu lagi instrumen surat berharga negara (SBN) ritel di sisa tahun ini, yakni sukuk tabungan seri ST007.
Sebagai informasi, sejak awal tahun hingga akhir Oktober ini pemerintah telah menerbitkan lima SBN ritel terdiri atas satu savings bonds ritel (seri SBR009), dua sukuk ritel (seri ST012 dan ST013), dan dua obligasi negara ritel (seri ORI017 dan ORI018).
Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan sukuk tabungan seri ST007 merupakan SBN ritel terakhir yang akan diterbitkan tahun ini, tepatnya pada awal November.
“Insyaallah jadi [diterbitkan pada November] dan ini green sukuk ritel ya,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (29/10/2020)
Sukuk tabungan seri ST007 akan menjadi green sukuk ritel kedua yang diterbitkan pemerintah, menyusul green sukuk ritel perdana yakni seri ST006 yang terbit pada November tahun lalu.
Green sukuk ritel merupakan surat berharga syariah yang hasil penerbitannya akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang ramah lingkungan. Sehingga diharapkan dapat memitigasi dampak perubahan iklim dan adaptasi atas perubahan iklim yang telah terjadi.
Baca Juga
Sebagai gambaran, hasil penerbitan ST006 digunakan untuk membiayai proyek ramah lingkungan di lima sektor yakni energi yang terjangkau dan bersih, pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, inovasi dan infrastruktur industri, kota dan komunitas yang berkelanjutan, dan perubahan iklim.
Menurut DJPPR, green sukuk ritel menunjukkan komitmen dan kontribusi pemerintah dalam mengembangkan pasar keuangan Syariah dan juga dalam mengatasi perubahan iklim, yang diwujudkan melalui penerbitan instrumen pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan.
Sementara itu, besaran kupon dan tenor ST007 serta tanggal masa penawarannya belum diketahui. Adapun, ST007 merupakan sukuk tabungan artinya tak dapat diperdagangkan kembali di pasar sekunder.
Namun, jika mengacu pada ST006, pemerintah biasanya membuka kesempatan early redemption atau pencairan pokok lebih cepat dari jatuh tempo yang seharusnya dengan sejumlah persyaratan.