Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berencana mengantarkan anak usahanya untuk mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun depan. Ada empat anak usaha Waskita Karya yang berpotensi melepas saham ke publik, menyusul PT Waskita Beton Precast Tbk. yang sudah IPO (initial public offering) pada 2016.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan rencana IPO diharapkan bisa membuat anak usaha perseroan bisa mengembangkan lini usaha yang digeluti. Dia belum mau membeberkan anak usaha mana yang akan dilepas lewat skema IPO.
“Saat ini kami lagi melakukan persiapan untuk itu [IPO] supaya target yang kami dapat bisa maksimal,” jelasnya dalam paparan publik secara daring, Selasa (27/10/2020).
Berdasarkan catatan Bisnis, sejumlah anak usaha emiten berkode saham WSKT itu memang sempat dikabarkan akan menggelar IPO. Nama yang bermunculan antara lain PT Waskita Karya Realty dan PT Waskita Toll Road.
WSKT memiliki satu entitas anak usaha yang telah IPO yakni PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP). Perseroan resmi melantai pada 20 September 2016 dengan harga pelaksanaan Rp490.
Hingga saat ini, WSBP tercatat anak usaha BUMN yang paling sukses menggelar IPO dengan perolehan dana sebanyak Rp5,16 terbesar. Jumlah tersebut menjadi yang paling besar dibandingkan dengan anak usaha BUMN lainnya.
Sejauh ini, Waskita Karya memiliki empat anak usaha yang dimiliki secara langsung, yaitu PT Waskita Toll Road (WTR), PT PT Waskita Karya Realty (WKR), dan PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI).
Per Juni 2020, WTR menjadi anak usaha dengan aset paling besar, yaitu Rp72,89 triliun. Sementara itu, aset WKR dan WKI masing-masing mencapai Rp5,35 triliun dan Rp811,55 miliar.
Namun, dari sisi profitabilitas, WTR justru masih membebani induk dengan kerugian bersih periode berjalan Rp610 miliar. Adapun WKR dan WKI mencetak laba Rp26,78 miliar dan Rp5,32 miliar.
Seperti namanya, WTR bergerak di bidang pengusahaan jalan tol. WTR memiliki 16 konsesi jalan tol dengan kepemilikan saham bervariasi. Sementara itu, WKR bergelut di bisnis properti, mulai dari pengembangan hunian, perkantoran, hotel, maupun kawasan mixed use.
Untuk investasi di luar jalan tol, Waskita Karya mengerahkan WKI. Sejauh ini WKI sudah memiliki 2 pembangkit listrik tenaga mikro hidro dan satu pabrik fabrikasi baja.