Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapor Keuangan Merah, Matahari Department Store (LPPF) Yakin Dapat Bertahan

Manajemen Matahari Department Store (LPPF) menyebut kondisi terburuk akibat pandemi virus corona telah dilewati oleh perusahaan. Hal tersebut membuat perusahaan optimistis dapat bertahan meskipun kinerja keuangan masih tertekan.
Pengunjung di gerai Matahari Department Store Pasaraya, Jakarta, Kamis (21/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung di gerai Matahari Department Store Pasaraya, Jakarta, Kamis (21/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) optimistis mampu bertahan ditengah pandemi virus corona dan kinerja keuangan yang kurang optimal.

Sepanjang 9 bulan tahun 2020, LPPF mencatatkan penurunan pendapatan kotor hingga 57,6 persen menjadi Rp5,9 triliun. Sementara itu, pendapatan bersih juga turun 57,5 persen menjadi Rp3,3 triliun

Chief Financial Officer LPPF, Niraj Jain mengatakan mengatakan, kondisi terburuk akibat pandemi virus corona telah dilewati oleh perusahaan. Hal tersebut membuat perusahaan optimistis dapat bertahan meskipun performanya tengah berada di zona merah.

Jain mengatakan, saat ini arus kas perusahaan masih amat baik mengingat pandemi yang berdampak negatif terhadap kegiatan bisnis.  LPPF juga masih mampu membayarkan kewajibannya ke vendor-vendor.

“Volume stok barang yang dimiliki juga masih terjaga. Hal ini memudahkan perusahaan untuk menjaga arus pengiriman barang yang stabil,” ujarnya dalam paparan publik perusahaan secara daring pada Selasa (27/10/2020).

Jain juga menambahkan, perusahaan juga masih memiliki fasilitas dana dari bank senilai Rp600 miliar yang belum digunakan. Ia juga optimistis kerugian perusahaan tidak akan melebar pada kuartal IV/2020.

“Kerugian tidak akan semakin besar di akhir tahun. Kami harapkan situasi pandemi virus corona akan mulai membaik dalam beberapa bulan ke depan,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, perusahaan akan tetap memberlakukan pengendalian biaya guna menjaga arus kas tetap likuid. Perseroan juga tetap konservatif dalam melakukan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper