Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Sektor Kesehatan dan Real Estate Seret Bursa Eropa ke Zona Merah

Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,3 di London, Inggris, sedangkan indeks FTSE All Share terkoreksi 0,68 persen. Adapun indeks DAX Jerman juga dibuka di zona merah dengan penurunan 0,53 persen.
Lorenzo Anugrah Mahardhika
Lorenzo Anugrah Mahardhika - Bisnis.com 21 Oktober 2020  |  15:11 WIB
Sektor Kesehatan dan Real Estate Seret Bursa Eropa ke Zona Merah
Bursa Efek Madrid, Spanyol. - Angel Navarrete / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa dibuka melemah di tengah kinerja positif sejumlah perusahaan di kawasan tersebut.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (21/10/2020), indeks Stoxx Europe 600 turun 0,3 di London, Inggris, sedangkan indeks FTSE All Share terkoreksi 0,68 persen. Adapun indeks DAX Jerman juga dibuka di zona merah dengan penurunan 0,53 persen.

Penurunan pasar Eropa disebabkan oleh koreksi pada sektor layanan kesehatan dan real estate. Saham Nestle SA melonjak seiring dengan permintaan makanan cepat saji yang membuat perusahaan meningkatkan target penerimaan tahun 2020 

Sementara itu, perusahaan pembuat perangkat telekomunikasi Ericsson juga menghijau setelah perolehan pendapatan yang berada diatas ekspektasi. Hal tersebut terjadi setelah perusahaan asal Swedia tersebut berhasil menambah pangsa pasarnya.

Perdagangan di pasar Eropa hari ini dipengaruhi oleh harapan stimulus yang membuat investor mempertimbangkan tenggat waktu Pelosi untuk mencapai kesepakatan hari ini dengan spekulasi bahwa pilpres mendatang memberikan banyak rintangan yang harus diatasi.

Namun dengan pembuat kebijakan Federal Reserve yang mendesak lebih banyak dukungan fiskal untuk melengkapi stimulus moneter, banyak pelaku pasar mungkin menghiraukan tenggat waktu tersebut.

"Pasar keuangan terus meperhitungkan faktor stimulus AS yang akan terjadi sebelum pemilu presiden di AS seiring dengan kenaikan tingkat imbal hasil obligasi," ujar Senior Market Analyst Asia Pacific di Oanda, Jeffrey Halley.

Sementara itu, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan lonjakan kasus positif virus corona di wilayah Eropa menimbulkan risik bagi outlook pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Adapun, para pemimpin negara di Benua Biru tengah meningkatkan upaya pembatasan pergerakan, salah satunya dengan kembali menerapkan lockdown dan jam malam. Jerman dan Belanda mencatatkan angka infeksi harian tertinggi pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bursa eropa indeks stoxx 600
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top