Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1 Tahun Jokowi - Ma'ruf Amin: Rupiah Bagai Naik Roller Coaster

Selama satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin, rupiah berfluktuasi cukup tajam dari level tertinggi Rp13.583 hingga level paling terpuruk di posisi Rp16.575.
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Tanggal 20 Oktober 2020 menandakan satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.

Sepanjang 365 hari pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin, pergerakan nilai tukar rupiah mengalami fluktuasi yang cukup kuat seiring dengan sejumlah faktor seperti pandemi virus corona.

Masa pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin resmi dimulai pada 20 Oktober lalu. Kala itu, berdasarkan data dari Bloomberg, nilai rupiah berada pada kisaran Rp14.041 per dolar AS.

Pada pertengahan Desember 2019, nilai rupiah berhasil menembus level Rp13.990. Tren tersebut pun berlanjut hingga pertengahan Februari 2020 dengan catatan tertinggi ditorehkan pada 24 Januari 2020 dengan nilai tukar yang mencapai Rp13.583 per dolar AS.

Tren positif pergerakan nilai tukar rupiah tidak berlanjut pada tahun 2020. Seiring dengan terjadinya pandemi virus corona, nilai rupiah mulai kembali ke kisaran Rp14.000 per dolar AS pada Maret 2020.

Kondisi pandemi yang semakin memburuk terus menggerus rupiah. Pelemahan pun terus terjadi sampai nilai tukar mata uang Garuda sempat menembus Rp16.575 per dolar AS pada 23 Maret 2020, level terparah sejak krisis ekonomi 1998 silam.

Tren negatif tersebut berlangsung hingga 7 April 2020 saat nilai rupiah berada di posisi Rp16.250 per dolar AS. Keesokan harinya, nilai rupiah meninggalkan kisaran Rp16.000 dengan mencatatkan hasil Rp15.880 per dolar AS.

Dalam periode April hingga Mei, nilai rupiah menunjukkan tren penguatan dengan perlahan-lahan meninggalkan level Rp15.000 dan kembali ke kisaran Rp14.000 pada akhir April. Sepanjang bulan Mei, nilai tukar rupiah berfluktuasi di level Rp14.000 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah sempat kembali ke level Rp13.000 sesaaat pada Juni lalu. Dalam rentang waktu 5 Juni hingga 9 Juni, posisi rupah ada di kisaran Rp13.878 hingga Rp13.890 per dolar AS sebelum kembali ke posisi Rp14.000 per dolar AS.

Rupiah juga sempat mendapatkan guncangan dari rencana revisi Undang-Undang Bank Indonesia (BI). Beleid ini dikhawatirkan memengaruhi independensi bank sentral.

Managing Director and Head of Equity Capital Market PT Samuel International Harry Su menyampaikan potensi perubahan Undang-Undang (UU) Bank Indonesia dengan keberadaan dewan moneter akan memperluas mandat BI.

BI akan menambah peran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja. Namun demikian, hal itu akan berdampak buruk pada kredibilitas rupiah.

"Ini [perubahan UU bank sentral] akan berdampak buruk pada kredibilitas rupiah," paparnya, Kamis (3/9/2020).

Sejak Juni hingga Oktober 2020, rupiah terus bergerak dalam kisaran Rp14.000. Pelemahan tertinggi pada periode ini terjadi pada 28 September 2020 saat nilai tukar di level Rp14.900 per dolar AS.

Adapun pada hari Selasa (20/10/2020), nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 16 poin atau 0,11 persen ke level Rp14.691 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,041 poin atau 0,04 persen ke level 93,468 pada pukul 14.11 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper