Bisnis.com, JAKARTA- Emiten distributor alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) berhasil mencatatkan pertumbuhan pesat dari pos laba setelah pajak sebesar 475 persen hingga kuartal ketiga 2020.
Laporan keuangan per September 2020 menunjukkan, laba bersih Itama Ranoraya mencapai Rp35,47 miliar, naik tajam dibandingkan dengan periode September 2019 sebesar Rp6,16 miliar.
Perolehan laba didapat dari kinerja pos pendapatan yang tumbuh 9,39 persen menjadi Rp141,06 miliar pada periode yang sama.
Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif mengungkapkan sepanjang periode tersebut, pendapatan perseroan dari alat kesehatan non elektromedik (alat suntik) mampu tumbuh 19,3 persen year on year menjadi Rp33,14 miliar.
Selain itu, pendapatan dari produk diagnostic in vitro tumbuh sebesar 6,5 persen yoy menjadi Rp107,77 miliar.
“Tahun ini, selain terjadinya pertumbuhan sangat baik untuk produk alat kesehatan non elektromedik. Kami sangat senang, produk baru kami berupa peralatan USG mendapat penerimaan sangat baik, dengan kontribusi mencapai 21 persen terhadap total penjualan di kuartal ketiga tahun ini,” ungkap Heru dikutip dari rilis pers perseroan, Senin (19/10/2020).
Di sisi lain, perseroan juga mencatatkan tambahan pendapatan di pos pendapatan lain-lain yang berasal dari kenaikan harga saham hasil buyback. Pertumbuhan signifikan laba bersih perseroan pada periode tersebut dianggap telah melampaui perolehan laba bersih setahun perseroan pada tahun 2019.
Fokus di bisnis perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions), pertumbuhan kinerja IRRA memang ditopang oleh meningkatnya kebutuhan/permintaan alat kesehatan pada kondisi saat ini.
Perolehan pertumbuhan laba usaha yang tinggi tersebut juga disertai peningkatan kualitas laba berupa peningkatan margin laba. margin laba usaha IRRA bertambah sebesar 137 bps menjadi 8,1 persen dibandingkan marjin periode tahun lalu sebesar 6,7 persen.