Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak, Sentimen yang Bakal Pengaruhi IHSG Pekan Ini

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pekan ini pasar akan memperhatikan perizinan vaksin Covid-19, yang mana manajemen Pfizer Inc akan mengajukan izin vaksin Covid-19 ke otoritas Amerika Serikat pada awal November.
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Perkembangan vaksin dan kondisi ekonomi politik Amerika Serikat bakal menjadi sentimen utama yang memengaruhi laju indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini. Adapun, indeks komposit diproyeksi dapat kembali menguat terbatas.

Pekan lalu, IHSG ditutup di level 5.103,41 setelah melemah 0,03 persen, pelemahan didorong oleh sektor Finance (-0.88%) dan Trade (-0.46%). IHSG ditutup melemah namun mulai rebound pada akhir perdagangan. Pergerakan dibayangi lonjakan kasus Covid-19 di Eropa yang cukup mengkhawatirkan.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pekan ini pasar akan memperhatikan perizinan vaksin Covid-19, yang mana manajemen Pfizer Inc akan mengajukan izin vaksin Covid-19 ke otoritas Amerika Serikat pada awal November.

Vaksin Pfizer merupakan hasil pengembangan perusahaan bersama mitranya di Jerman, BioNTech. Perkembangan perizinan vaksin menjadi sentimen positif di akhir pekan bagi bursa Eropa dan Amerika di tengah naiknya kasus Covid-19.

“Saat ini pasar sudah memasukkan optimisme vaksin akan segera ditemukan dan segera distribusikan,” ujar Hans dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Minggu (18/10/2020).

Di sisi lain, perkembangan pengobatan Covid-19 juga sempat menjadi penekan pasar. Sebelumnya, pasar sempat koreksi setelah regulator AS menghentikan uji coba tahap akhir ACTIV-3. Begitu pula Johnson & Johnson mengumumkan menghentikan sementara uji coba tahap akhir kandidat vaksin virus Covid-19 karena adanya efek samping.

“Hal ini membuat pasar berpikir proses pencarian obat dan vaksin Covid-19 tidak mudah dan masih butuh waktu lama,” tutur Hans lebih lanjut.

Masih dari pasar AS, pelaku pasar juga tengah menanti stimulus fiskal di negeri Paman Sam tersebut setelah ada sinyal bahwa Presiden AS Donald Trump akan mempertimbangkan kenaikan jumlah bantuan. Ini diharapkan dapat mendorong ekonomi AS keluar dari resesi.

Kemudian, mata uang greenback berpotensi melemah seiring dengan jajak pendapat yang memunculkan nama kandidat dari Partai Demokrat, Joe Biden sebagai calon yang akan menang pemilihan presiden di 3 November 2020.

“Kemenangan ini akan mendorong paket stimulus ekonomi yang lebih besar dan mengurangi potensi perang dagang dengan China. Selain itu pajak perusahaan di AS juga diperkirakan naik sehingga mendorong USD lebih lemah dan akan positif bagi pasar emerging market termasuk Indonesia,” jelas Hans.

Sementara itu, pasar saham dunia termasuk Indonesia memasuki periode laporan keuangan kuartal III. Hans menyebut pelonggaran lockdown yang terjadi telah mendorong banyak emiten membukukan kinerja yang baik.

Di Indonesia, dia memperkirakan kinerja emiten akan tumbuh positif di kuartal III/2020 akibat banyaknya upaya dari Otoritas Pasar Modal dan pemerintah. Menurutnya, kinerja emiten akan lebih baik daripada kuartal II/2020 dan kuartal I/2020.

Sentimen positif dari pasar domestik juga datang dari komentar Bank Dunia tentang Omnibus Law UU Cipta Kerja sangat positif. Bank Dunia menilai UU sapu jagat ini merupakan upaya konkret pemerintah Indonesia melakukan reformasi besar-besaran di sektor bisnis.

UU ini dinilai dapat membantu menarik investor lebih banyak berinvestasi di Indonesia, mampu menciptakan lapangan kerja dan membantu Indonesia mengatasi masalah kemiskinan.

Mengacu pada sejumlah sentimen tersebut, Hans memperkirakan IHSG kami akan menguat terbatas di pekan depan. Adapun, support IHSG berada di level 5,067 sampai 5,001 dan resistance di level 5,182 sampai 5,200. “Cenderung SOS bila IHSG menguat untuk bisa BOW kembali ketika IHSG koreksi,” tutup Hans.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper