Bisnis.com, JAKARTA – PT Samudera Indonesia Tbk. dan PT Temas Tbk. akan mendapatkan katalis positif apabila terpilih menjadi pemenang dalam lelang tender operator Pelabuhan Patimban.
Proses lelang operator Pelabuhan Patimban tengah bergulir. Dua emiten pelayaran, Samudera Indonesia dan Temas, menyatakan turut sebagai peserta.
Direktur Utama Samudera Indonesia Bani M. Mulia mengungkapkan telah memasukkan seluruh dokumen persyaratan prakualifikasi kepada panitia di Kementerian Perhubungan pada Kamis (15/10/2020) siang.
“Kami submit dokumen tersebut sebagai konsorsium,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (15/10/2020).
Sampai berita ini diturunkan, Bani tidak mengungkapkan siapa saja mitra yang diajak dalam konsorsium. Namun, pihaknya sempat menyebut mitra akan berasal dari perusahaan nasional dan Jepang.
Sebelumnya, dia menjelaskan bahwa Pelabuhan Patimban akan menambah kapasitas pelabuhan terutama wilayah Jawa Barat (Jabar). Dengan demikian, kapadatan dan beban ke Tanjung Priok, Jakarta, akan berkurang.
Baca Juga
“Patimban juga menambah efisiensi industri di Jabar sehingga akan menarik investasi di Jabar membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan tingkat kompetitif ekspor industri. Hal ini akan mendorong pertumbuhan dan kelancaran kargo di Jabar,” paparnya.
SMDR melaporkan penurunan pendapatan bisnis pelabuhan sebesar 9,3 persen menjadi US$52,07 juta pada 2019. Kendati demikian, laba bersih naik 4,6 persen secara year on year menjadi US$5,0 juta per 31 Desember 2020.
Manajemen menjelaskan bahwa penurunan pendapatan di lini usaha pelabuhan disebabkan penurunan segmen pelabuhan internasional. Sebaliknya, segmen pelabuhan domestik mencetak kenaikan pendapatan 5,8 persen secara tahunan pada 2019.
Segmen pelabuhan domestik SMDR menangani aktivitas bongkat muat di Pelabuhan Tanjung Priok dengan total volume yang ditangani 384.800 TEUs pada 2019. Selain itu, segmen usaha pelabuhan juga mempunyai layanan di Pelabuhan Palaran Samarinda dengan total volume peti kemas 271.315 TEUs tahun lalu.
Di lain pihak, Corporate Secretary Temas Marthalia Vigita membenarkan bahwa perseroan memasukkan surat minat atas penyelenggaraan tender. Kendati demikian, perseroan tidak membeberkan lebih lanjut terkait mitra dan alasan membidik proyek tersebut.
“Saat ini kami sedang melengkapi sesuai dengan yang diprasyaratkan dalam tender sesuai tahapannya,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (14/10/2020).
Emiten berkode saham TMAS itu didukung oleh lima entitas anak perusahaan dengan spesialisasi masing-masing. Anak usaha itu yakni PT Temas Shipping yang bergerak di bidang manajemen perkapalan, PT Temas Depot yang bergerak di bidang usaha depo peti kemas, Anemi Maritime Co. Ltd, yang bergerak di bidang manjemen peti kemas, PT Temas Port yang bergerak di bidang bongkar muat, PT Asia Marine Temas yang bergerak di bidang manajemen kru.
Sejak menjalankan kerja sama operasional (KSO) dengan perusahaan pelayaran Mentari Line pada 18 Maret 2019, jumlah pelabuhan yang dilayani oleh perseroan meningkat secara signifikan menjadi 82 pelabuhan di seluruh Indonesia. Penambahan itu diklaim sebagai realisasi strategi jaringan nasional yang dijalankan oleh perseroan.
Kinerja Saham Masih Datar
Kabar keikutsertaan SMDR dan TMAS dalam lelang operator Pelabuhan Patimban tidak serta merta mendongkrak kinerja saham keduanya di pasar modal.
Berdasarkan data Bloomberg, saham SMDR terkoreksi 0,74 persen ke level Rp270 akhir perdagangan Jumat (16/10/2020). Total nilai transaksi saham perseroan hanya Rp230,54 juta.
Kendati demikian, pergerakan harga saham SMDR naik 6,30 persen secara year to date (ytd). Investor asing tercatat net sell atau jual bersih Rp2,23 miliar.
Sementara itu, saham TMAS terkoreksi 0,93 persen ke level Rp106 pada akhir perdagangan Jumat (16/10/2020). Total transaksi saham perseroan sepanjang sesi perdagangan hanya Rp50,32 juta.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan kabar keikutsertaan SMDR dan TMAS belum akan menjadi sentimen positif sebelum ada kepastian pemenang. Hal itu juga tercermin dari harga saham kedua emiten yang masih diperdagangkan sideways atau cenderung datar.
“Jika keduanya atau salah satunya menang ada kemungkinan peningkatan kinerja perusahaan dan tentunya juga ke harga sahamnya,” jelasnya.
Secara terpisah, Analis PT Phillip Sekuritas Anugerah Zamzami mengatakan likuditas di pasar tidak terlalu tebal untuk saham SMDR dan TMAS. Oleh karena itu, pihaknya menyarankan investor memanfaatkan sentimen untuk trading.
“Tentu jalan tendernya masih panjang Kalau memang menang, memang akan menjadi sumber growth baru bagi perusahaan,” ujarnya.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, disebut ada 10 badan usaha yang mendaftar dan mengambil dokumen prakualifikasi tender operator Pelabuhan Patimban. Grup Waskita Karya, Grup Indika Energy, dan CT Corp melalui entitas anak juga turut mengirimkan wakil sebagai peserta.