Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan mendapatkan momentum untuk memperbaiki kinerjanya di sisa tahun ini seiring dengan penguatan harga batu bara dan pemulihan permintaan.
Salah satunya ialah entitas Grup Sinar Mas, PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS).
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Rabu (7/10/2020) harga batu bara Newcastle untuk kontrak teraktif, pengiriman November 2020, berhasil parkir di level US$60,1 per ton, melemah 0,97 persen. Harga melemah setelah menguat dua hari berturut-turut.
Adapun, harga batu bara telah menguat hingga 19,25 persen sejak menyentuh level terendahnya pada satu bulan lalu di level US$53,5 per ton. Kendati demikian, sepanjang tahun berjalan 2020 harga batu bara masih terkoreksi 17,10 persen.
Sekretaris Perusahaan Golden Energy Mines Sudin SH mengatakan bahwa pemulihan harga batu bara hingga kembali ke kisaran level US$60 per ton memungkinkan perseroan mencetak kinerja melampaui pencapaian pada tahun lalu.
Baca Juga
Untuk diketahui, emiten berkode saham GEMS itu membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$65,40 juta pada 2019.
Adapun, pada semester I/2020 perseroan telah mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$53,53 juta, naik 50,3 persen dibandingkan dengan pencapaian semester I/2019.
“Selain berusaha memenuhi kebutuhan pasokan dalam negeri, perseroan berkomitmen memenuhi kontrak-kontrak penjualan yang sudah ada dan membaiknya pasar batubara Asia tentu akan memberikan efek positif bagi perseroan,” ujar Sudin kepada Bisnis, Kamis (8/10/2020).
Sementara itu, hingga september 2020 GEMS telah membukukan penjualan sebesar 24,6 juta ton, naik 18 persen daripada periode yang sama tahun lalu. GEMS juga membukukan pertumbuhan produksi sebesar 15 persen menjadi 23,9 juta ton dari 20,7 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.