Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Yakin, Investor Negara Berkembang Pegang Kemenangan Biden dalam Pilpres AS

Keyakinan yang meningkat sekarang disebabkan karena investor merasa memiliki kejelasan lebih lanjut tentang hasil pemungutan suara pada 3 November 2020.
Bursa MSCI Asia/Reuters
Bursa MSCI Asia/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Investor pasar berkembang mulai memperhitungkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan umum bulan depan.

Sejumlah analis saham dan pasar modal melihat kemenangan ini dapat menciptakan keuntungan bagi pasar saham dan obligasi.

Citigroup mengatakan yang terburuk untuk aset negara berkembang telah berakhir dan Morgan Stanley bertaruh volatilitas akan mereda karena ada lebih banyak kejelasan tentang hasil pemungutan suara.

Pada hari Jumat (9/10/2020), peluang Biden untuk memenangkan Electoral College naik ke rekor 85,1 persen, menurut model perkiraan pemilu terbaru dari agregator jajak pendapat FiveThirtyEight.

"Kemenangan Biden seharusnya menjadi kabar baik bagi pasar negara berkembang jika itu berarti pendekatan multilateral, pendekatan yang lebih berbasis aturan untuk hubungan internasional," kata Marcelo Carvalho, Kepala Riset Pasar Berkembang Global di BNP Paribas di London.

Dia melihat kemenangan tersebut seharusnya mengurangi ketidakpastian kebijakan.

Indeks ekuitas negara berkembang MSCI Inc. mencapai tertinggi sejak Januari pada hari Jumat (9/10/2020), menandai kinerja mingguan terbaiknya.

Indeks Volatilitas ETF CBOE Pasar Berkembang, yang melacak volatilitas dalam acuan MSCI, turun 11 persen pada hari Jumat (10/10/2020) paling banyak dalam sebulan.

Sementara itu, indeks Bloomberg Barclays menunjukkan obligasi pemerintah dalam mata uang dolar membukukan kenaikan mingguan pertama mereka sejak awal September.

Ini berbeda dengan penghindaran risiko bulan lalu, ketika meningkatnya infeksi Covid-19 dan kampanye pemilu yang semakin tegang mendorong volatilitas dan membebani sentimen.

Eric Baurmeister, Kepala Utang Pasar Berkembang di Morgan Stanley Investment Management Inc. di New York, mengatakan keyakinan yang meningkat sekarang disebabkan karena investor merasa memiliki kejelasan lebih lanjut tentang hasil pemungutan suara pada 3 November 2020.

“Hal yang paling dibenci pasar adalah ketidakpastian,” kata Baurmeister dalam sebuah wawancara.

"Aset berisiko pasti merespons positif kepemimpinan Biden dan Harris yang meningkat."

Ahli Strategi Saham Morgan Stanley mengatakan kemenangan Demokrat dapat mendorong pergerakan pasar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper