Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ambisi Erick untuk Baterai Mobil Listrik setelah Akuisisi Vale Indonesia (INCO)

Akuisisi saham produsen nikel dianggap strategis untuk mendukung produksi baterai listrik. Hal ini menjadi bagian dari ambisi Erick Thohir untuk mengembangkan mobil listrik di Indonesia.
Pengemudi taksi mengisi daya mobil listrik di area kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pengemudi taksi mengisi daya mobil listrik di area kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com,JAKARTA— Kementerian Badan Usaha Milik Negara memiliki sederet rencana setelah menuntaskan transaksi pembelian 20 persen saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk. yang dimiliki oleh Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. selaku pemegang mayoritas.

Dengan merogoh Rp5,52 triliun, Mining Industri Indonesia (MIND ID) sebagai Holding BUMN Industri Minerba menuntaskan pembelian 5,1 persen saham Sumitomo Metal Mining (SMM) dan 14,9 persen saham Vale Canada Limited (VCL) di Vale Indonesia. Pembelian dibanderol dengan harga Rp2.780.

Setelah transaksi itu, komposisi kepemilikan Vale Indonesia berubah menjadi Vale Group 44,34 persen, MIND ID 20,00 persen, SMM 15,03 peren, Sumitomo Corporation 0,14 persen, dan publik 20,49 persen.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan negara berhasil menambah kepemilikan di sektor pertambangan. Indonesia menurutnya merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia.

“Transaksi saham Vale Indonesia menjadi bagian penting dalam penghiliran industri pertambangan nasional yang punya peran strategis dalam industri nikel global. Ini juga langkah bagus untuk memperkuat value chain di Indonesia serta pengembangan industri baterai untuk mobil listrik sebagai bagian proses transformasi sistem energi," ujar Erick dalam siaran pers, Kamis (8/10/2020).

Vale Indonesia memiliki salah satu aset nikel terbaik dan terbesar di dunia. Erick menyebut pembelian saham emiten berkode saham INCO itu oleh MIND ID sesuai dengan mandat BUMN untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia serta penghiliran industri pertambangan nasional.

Dengan menjadi pemegang saham terbesar kedua, Erick mengungkapkan MIND ID akan memiliki akses strategis untuk mengamankan pasokan bahan baku industri hilir nikel Indonesia baik untuk menjadi stainless steel maupun baterai kendaraan listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper