Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Usaha BUMI, BRMS Belum Tentukan Harga Pelaksanaan HMETD

CEO sekaligus Direktur Utama Bumi Resources Minerals Suseno Kramadibrata mengatakan bahwa belum mengumumkan harga pelaksanaan PMHMETD
Fasilitas pengolahan bijih emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)./Istimewa
Fasilitas pengolahan bijih emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan, PT Bumi Resources Minerals Tbk., belum memutuskan harga pelaksanaan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

CEO sekaligus Direktur Utama Bumi Resources Minerals Suseno Kramadibrata mengatakan bahwa belum mengumumkan harga pelaksanaan PMHMETD karena saat ini perseroan tengah melengkapi dokumentasi yang diperlukan berdasarkan peraturan pasar modal yang ada terkait dengan transaksi tersebut.

“Kami percaya bahwa kami harus mempertimbangkan beberapa faktor penting sebelum penentuan harga termasuk komitmen dari para pembeli siaga. Kedua, penutupan rata-rata harga saham BRMS secara historis. Ketiga, masukan berharga dari para pemegang saham BRMS yang ada saat ini. Dan keempat, komitmen kami untuk mematuhi peraturan pasar modal yang ada,” ujar Suseno seperti dikutip dari keterangan resminya, Rabu (7/10/2020).

Untuk diketahui, emiten berkode saham BRMS itu akan menggelar rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 24 miliar saham seri B baru yang berasal dari saham portepel yang memiliki nilai nominal Rp50 per saham.

Selain itu, BRMS juga berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 24,5 miliar waran seri II yang menyertai penerbitan saham baru tersebut.

Manajemen Bumi Resources Mineral menjelaskan bahwa seluruh dana yang dihimpun dari aksi tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha.

Hal itu meliputi pembangunan pabrik emas dan perak kapasitas produksi 4.000 ton per hari di Palu, pembangunan fasilitas pendukung tambahan, pembelian peralatan penambangan, dan pengeboran detail terkait penambahan cadangan bijih emas dan perak di Palu, serta penambahan cadangan bijih tembaga, emas, dan perak di Gorontalo.

Selain itu, dana akan digunakan pelunasan tagihan usaha terkait pelaksanaan konstruksi pabrik pengolahan bijih emas dan perak dengan kapasitas produksi 500 ton per hari dari kegiatan operasi prospek River Reef di Palu dan pengembangan prospek bijih emas dan perak di Motomboto, Gorontalo yang telah dibayarkan oleh induk usaha, PT Bumi Resources, Tbk (BUMI).

Kemudian, dana juga akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja untuk kegiatan operasional terkait dengan proyek tambang emas dan perak yang dioperasikan oleh PT Citra Palu Minerals dan proyek tambang tembaga, emas dan perak yang dioperasikan oleh PT Gorontalo Minerals.

“Hal ini diharapkan dapat berdampak terhadap kenaikan volume produksi emas dan peningkatan jumlah cadangan bijih emas di masa mendatang,’ papar Suseno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper