Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Emiten Grup Sinar Mas Masih Jadi Favorit Asing, Efek Omnibus Law?

Saham emiten Grup Sinar Mas kembali masuk daftar saham paling diburu oleh investor asing pada hari ini, Rabu (7/10/2020).
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham menjadi incaran investor asing seiring dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (7/10/2020). Saham Grup Sinar Mas kembali menempat daftar 10 saham favorit asing, terkerek sentimen pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja.

IHSG ditutup menguat tipis 5,10 poin atau 0,10 persen ke posisi 5.004,32. Indeks berbalik menguat menjelang akhir perdagangan. Adapun sepanjang perdagangan indeks bergerak di rentang 4.962,09 hingga 5.014,61.

Total transaksi perdagangan hari ini mencapai 16,87 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp16,86 triliun. Terdapat dua transaksi jumbo di pasar negosiasi yang melibatkan saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).

Secara umum sebanyak 182 saham menguat, 227 saham melemah, dan 177 saham stagnan dibandingkan dengan posisi pada penutupan kemarin.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, dari sisi volume saham PT Merdeka Copper Gold menjadi saham paling diburu investor asing. Volume bersih emiten yang tergabung dalam Grup Saratoga ini mencapai 12.187.300 lembar.

Kemudian menyusul saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang mencetak volume beli bersih  12.187.300. PT Puradelta Lestari Tbk. kembali masuk daftar saham favorit asing dengan jumlah beli bersih 8.598.400.

Kemarin, emiten bersandi saham DMAS itu juga mencetak volume beli bersih sebanyak 35.104.900. Kinerja itu menempatkan DMAS di urutan teratas daftar saham paling diburu asing, kemarin.

DMAS merupakan salah satu entitas usaha Grup Sinar Mas, yang bergerak di bidang kawasan industri. Perseroan mencatatkan pendapatan prapenjualan atau marketing sales Rp1,38 triliun per akhir September 2020.

Hingga akhir tahun, DMAS mencatat permintaan lahan industri di kawasan industri Greenland International Industrial Center menembus 120 hektare. Permintaan itu datang dari berbagai sektor seperti otomotif, pergudangan dan logistik, serta pusat data.

Direktur Puradelta Lestari Tondy Suwanto menilai dampak Omnibus Law akan membawa iklim positif untuk investasi di Indonesia dan dapat menarik modal langsung asing (foreign direct investment/FDI). 

“[Omnibus Law] Ini merupakan katalis bagi DMAS. Kami berharap para investor dapat semakin cepat merealisasikan investasinya,” kata Tondy kepada Bisnis, Selasa (6/10/2020).

Beriktu daftar 10 saham paling diburu investor asing berdasarkan volume beli bersih :

10 Saham Favorit Asing, Rabu 7 Oktober 2020
Kode SahamVolume Beli Bersih (Lembar)
MDKA12.187.300
BMRI12.181.800
DMAS8.598.400
BULL3.893.900
APIC3.835.300
MIKA3.124.300
UNVR2.993.153
BBNI2.835.300
MSIN2.669.100
RALS2.380.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper