Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Infrastruktur Telko Milik Sandiaga Uno Rancang Surat Utang Rp10,44 Triliun

Dana hasil penerbitan akan digunakan oleh perseroan untuk disalurkan kepada entitas anak melalui pinjaman antar perushaan dan atau penyertaan modal. 
Tower telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk/Istimewa
Tower telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk., tengah merancang penerbitan surat utang atau notes dalam denominasi dolar Amerika Serikat.

Tower Bersama Infrastructure mengatakan akan menerbitkan surat utang dengan nilai sebanyak-banyaknya US$700 juta. Penerbitan akan dilakukan satu kali atau dalam serangkaian penerbitan.

Adapun, Tower Bersama Infrastructure memperkirakan penerbitan global notes itu setara dengan Rp10,44 triliun dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia Rp14.918 per dolar Amerika Serikat pada 30 September 2020.

Emiten berkode saham TBIG itu mengungkapkan dana hasil penerbitan notes akan digunakan oleh perseroan untuk disalurkan kepada entitas anak melalui pinjaman antar perushaan dan atau penyertaan modal. 

Selain itu, dana segar juga akan digunakan melakukan pelunasan kewajiban utang yang jatuh tempo dan pembayaran dipercepat atas utang perseroan.

“[Dana hasil penerbitan] atau untuk membiayai rencana ekspansi usaha pada masa yang akan datang dan menunjang kebutuhan pendanaan perseroan dan kelompok entitas anak secara umum,” tulis Manajemen TBIG melalui keterbukaan informasi, Selasa (6/10/2020).

Penerbitan itu menurut perseroan masuk ke dalam transaksi material. Oleh karena itu, perseroan akan meminta restu rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 12 November 2020.

Rencananya, notes akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura. Saat ini, perseroan juga masih memiliki outstanding surat utang berdenominasi global yang akan jatuh tempo pada 2022 dan 2025.

TBIG memiliki global notes US$350 juta dengan jatuh tempo pada 10 Februari 2022. Selanjutnya, global notes senilai US$350 juta jatuh tempo pada 21 Januari 2025 dan global notes US$300 juta telah dilunasi pada Mei 2017.

Ketiga instrumen itu telah dicatatkan di Bursa Efek Singapura. Oleh karena itu, perseroan berkeyakinan emisi selanjutnya akan dilakukan di tempat yang sama.

“Pencatatan notes di Bursa Efek Singapura akan memberikan kepercayaan pasar terkait pemenuhan persyaratan pencatatan di Bursa Efek Singapura,” jelas Manajemen TBIG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper