Bisnis.com,JAKARTA— PT Kimia Farma Tbk. telah merealisasikan lebih dari separuh anggaran belanja modal atau capital expenditure pada 2020.
Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno mengatakan serapan capital expenditure (capex) sekitar 53 persen sampai dengan semester I/2020. Dana itu menurutnya dikucurkan untuk dua kebutuhan utama.
“Sebagian besar untuk pengembangan jaringan layanan kesehatan dan pemenuhan regulasi di fasilitas produksi,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (5/10/2020).
Berdasarkan catatan Bisnis, produsen farmasi bersandi saham KAEF itu menganggarkan belanja modal Rp547 miliar pada 2020. Artinya, realisasi 53 persen itu sekitar dengan Rp289,91 miliar.
Ganti mengungkapkan fokus belanja modal perseroan sampai akhir tahun tidak banyak berubah. Secara umum, anggota Holding BUMN Farmasi itu mengalokasikan untuk pengembangan jaringan layanan kesehatan serta untuk pemenuhan regulasi di bidang farmasi.
“Agar produk dan layanan yang dihasilkan oleh perseroan berkualitas dan sesuai dengan regulasi pemerintah,” imbuhnya.
Baca Juga
KAEF melaporkan penjualan Rp4,68 triliun pada semester I/2020. Pencapaian itu naik 3,6 persen dari Rp4,52 triliun periode semester I/2019.
Dari situ, KAEF membukukan laba bersih Rp48,57 miliar semester I/2020. Realisasi itu naik 1,7 persen dari Rp47,75 miliar periode yang sama tahun lalu.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham KAEF ditutup menguat 50 poin atau 1,64 persen ke posisi 3.090. Dalam sepekan harga saham KAEF naik hampir 1 persen. Namun, sejak awal tahun, saham KAEF melonjak 147 persen.