Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konsumer PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) melalui anak usahanya Ocean 21 Holdings Pte. Ltd. telah dan akan mendirikan tiga entitas anak baru.
Berdasarkan keterangan perseroan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia Kamis (1/10/2020), perseroan akan mendirikan tiga entitas anak baru berdasarkan hukum negara Singapura.
“Semuanya bergerak dalam bidang usaha pelayaran dengan nama Ocean Gold Pte. Ltd., Ocean Jade Pte. Ltd. dan Ocean Perkasa Pte. Ltd,” tulis surat keterangan yang ditandatangani oleh Corporate Secretary Indofood Sukses Makmur Victor Suhendra.
Modal yang disetor untuk masing-masing entitas anak sebesar US$100.000 atau Rp1,49 miliar yang seluruhnya diambil bagian dan disetor oleh Ocean 21 Holdings Pte. Ltd.
Manajemen menyebutkan bahwa tidak ada dampak kejadian tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik.
Dikutip dari laporan keuangan perseroan per Juni 2020l Ocean 21 Pte. Ltd. adalah perusahaan yang berdomisili di Singapura dan didirikan pada tahun 2006. Bergerak di bidang investasi, Ocean 21 Pte. Ltd. digenggam keseluruhan sahamnya oleh INDF.
Baca Juga
Adapun, total aset perusahaan tersebut sebelum eliminasi mencapai Rp2,58 triliun hingga periode 30 Juni 2020.
Sebelumnya, Direktur Indofood Sukses Makmur Taufik Wiraatmadja menyampaikan bahwa dampak pandemi sejauh ini tidak signifikan terhadap performa INDF maupun ICBP.
“Ekspor kenaikannya lebih kurang sekitar 20 persen. Kontribusi penjualan mie itu naik untuk total ekspor dari 10 persen menjadi 12 persen,” kata Taufik dalam paparan publik, Rabu (23/9/2020).
Taufik pun menegaskan komitmen perseroan untuk selalu menjaga ketersediaan barang-barang produksinya di pasar dengan mutu yang baik.
Direktur Indofood Sukses Makmur Axton Salim menambahkan bahwa strategi pemasaran perseroan telah disesuaikan dengan keadaan terbaru saat ini seperti pemberlakuan PSBB yang membuat toko peritel tutup dan masyarakat lebih banyak di rumah.
“Di masa pandemi kami lebih fokus untuk tetap bisa memasok secara konstan produknya ke konsumen dengan aman dan timeliness,” ujar Axton.
Dia menunjukkan bahwa penjualan bumbu masak, selain mie instan, terus meningkat selama pandemi karena kecenderungan masyarakat lebih senang memasak sendiri di rumah.
Selain itu, perseroan disebutnya juga akan mengandalkan penjualan lewat marketplace. Axton mengakui penjualan produk Indofood menggunakan e-commerce belum terlalu banyak namun tren kenaikan sudah terlihat.
Untuk menambah gairah di pasar, Indofood pun mengeluarkan varian produk baru yang diproduksi terbatas seperti Indomie Bhinneka atau Indomilk Tobot Robot. Produk lama juga terus dipugar dengan mengubah kemasan agar lebih menarik.
“Yang paling penting sekarang adalah menaati protokol supaya semua yang di lapangan dan pabrik tetap aman,” tutur Axton.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2020, ICBP mencatatkan pertumbuhan laba bersih 31,2 persen secara tahunan menjadi Rp3,38 triliun. Adapun, pertumbuhan laba bersih disebabkan oleh kenaikan penjualan 4,14 persen secara tahunan menjadi Rp23,05 triliun.
Induk perseroan, INDF juga mencatatkan kenaikan laba bersih 11,68 persen secara tahunan menjadi Rp2,84 triliun. Sementara, penjualannya juga ikut meningkat tipis 2,01 persen menjadi Rp39,38 triliun.