Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lama Tertekan, Rupiah Akhirnya Rebound

Nilai tukar rupiah menguat bersamaan dengan beberapa mata uang Asia. Adapun mata uang Asia sebagian besar melemah terhadap dolar As pagi ini, Selasa (29/9/2020).
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah membuka hari perdagangan Selasa (29/9/2020) di zona hijau.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18 persen atau 27,5 poin ke level Rp14.872 per dolar AS pada Selasa (29/9/2020) pukul 09.05 WIB.

Pada saat bersamaan, indeks dolar AS terpantau melemah tipis 0,04 persen menjadi 94.241. Pada hari perdagangan sebelumnya, Senin (28/9/2020)), rupiah turun 0,18 persen dan kembali menyentuh level Rp14.900 per dolar AS.

Rupiah menguat bersama minoritas mata uang Asia. Selain rupiah, dolar Taiwan juga menguat 0,19 persen, disusul dolar Singapura sebesar 0,18 persen. Penguatan mata uang Asia dipimpin yen Jepang yang menguat 0,23 persen.

Sementara itu, mayoritas mata uang Asia melemah. Dolar Hong Kong melemah super tipis, kemudian disusul won Korea, perso Filipina, ringgit Malaysia, dan baht Thailand. Mata uang Negeri Gajah Putih itu turun 0,32 persen dan memimpin pelemahan.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan sentimen kasus Covid-19 yang terus meningkat padahal telah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap kedua di DKI Jakarta membuat selera investor hambar.

“Pasca PSBB tahap kedua yang diterapkan di DKI Jakarta, masyarakat yang terkena Covid-19 di luar dugaan terus bertambah dan bahkan mencapai rekor tertinggi,” kata Ibrahim, Senin (28/9/2020).

Adapun, hari ini pelaku pasar akan mencermati sejumlah data makroekonomi di AS yang akan dirilis hari ini a.l. indeks keyakinan konsumen, neraca perdagangan barang, dan pernyataan dari anggota Bank Sentral AS (Federal Reserve).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper