Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
ditutup melemah 39,24 poin atau 0,79 persen ke level 4.906,54 pada perdagangan hari ini, Senin (28/9/2020). IHSG terpukul di saat mayoritas Bursa Asia mencetak kenaikan.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks dibuka di level 4.962,95 dan sempat menguat 0,7 persen sebelum berbalik melemah 8 menit kemudian. Hingga sesi pertama berakhir, IHSG ditutup melemah 22 poin atau 0,45 persen ke posisi 4.906,54.
Pelemahan berlanjut hingga sesi kedua dimulai dan terus bertahan hingga perdagangan berakhir pada pukul 15.00 WIB. Sebanyak 173 saham menguat, 228 saham melemah, dan 305 saham stagnan dibandingkan posisi terakhir pada Jumat (25/9/2020).
Secara sektoral, sebanyak 6 sektora melemah sedangkan 4 sektor melemah. Sektor finansial dan aneka industri menjadi pemberat indeks dengan pelemahan masing-masing 1,58 persen dan 1,97 persen.
Di sisi lain, saham-saham di sektor pertambangan dan properti menahan indeks dari koreksi lebih dalam dengan penguatan masing-masing 0,34 persen dan 0,27 persen.
Saham berkapitalisasi jumbo alias big caps menjadi penekan indeks pada perdagangan hari ini. Sebanyak 8 dari 10 emiten berkapitalisasi pasar paling besar anjlok.
Saham-saham big caps sudah menjadi biang kerok pelemahan indeks sejak awal perdagangan. Di awal perdagangan, saham PT Bank Central Asia Tbk. turun 1,16 persen, disusul saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. masing-masing 2,8 persen dan 1,27 persen
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, saham BCA menjadi saham paling banyak dilego investor asing dengan nilai net foreign sell RP88,4 miliar. Kemudian disusul saham BMRI dan TLKM yang mencetak net foreign sell Rp68,4 miliar dan Rp38,1 miliar.
Pada akhir pekan lalu, IHSG ditutup menguat 2,13 persen ke level 4.842,76. Namun, dalam sepekan terakhir, indeks turun 2,24 persen seiring dengan berbagai tekanan yang membuat melakukan aksi jual.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan sebelumnya mengatakan secara teknikal, indeks masih bergerak pada tren bearish jangka menengah. Namun indikator Stokastik membentuk golden cross yang mengindikasikan tren penguatan.
“Penguatan diperkirakan bersifat sementara. Pergerakan masih akan dibayangi kecemasan akan tingginya kasus Covid-19 secara harian yang telah menembus 4.000 kasus per hari,” paparnya dalam riset yang dikutip Minggu (27/9/2020).
Artha Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak dengan level resistance 1 4.980 dan resistance 2 5.015 serta support 1 4.879 dan support 2 4.813. Rekomendasi hold diberikan untuk saham TOWR, KLBF, BBRI, dan WIKA.
Secara terpisah, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan pada pekan ini IHSG akan menguji level resistance pertama dan kedua di level 4.975 hingga 5.097.
"Terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," katanya.
Binaartha Sekuritas memberikan rekomendasi saham PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. untuk perdagangan pekan ini.
"Pergerakan harga BSDE masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Akumulasi beli pada area level Rp730 – Rp760," kata Nafan.
Pergerakan harga WIKA di sisi lain masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Nafan mengatakan akumulasi beli pada area Rp1.070 - Rp1.115.
Sepanjang pekan ini, saham BSDE turun 1,95 persen. Adapun pada penutupan perdagangan terakhir naik 4,14 persen ke level 755.
Saham WIKA sepanjang pekan ini turun 2,19 persen. Namun, dalam penutupan perdagangan terakhir, saham WIKA naik 5,19 persen ke level 1.115.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 39,24 poin atau 0,79 persen ke posisi 4.906,54. Indeks sempat dibuka menguat 0,7 persen sebelum berbalik melemah 8 menit kemudian. Hingga akhir sesi pertama, IHSG terkoreksi 0,45 persen. Pelemahan berlanjut hingga sesi kedua dimulai dan terus bertahan hingga perdagangan berakhir
Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau belum mampu keluar dari tekanan. IHSG terkoreksi 28,5 poin atau 0,56 persen ke posisi 4.918,74 menjelan penutupan perdagangan.
Indeks Harga Saham Gabungan (HSG) masih berada di zona merah setelah sesi kedua perdagangan dibuka. IHSG terkoreksi 16 poin atau 0,34 persen ke posisi 4.929,733
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 22 poin atau 0,45 persen ke level 4.923,76 pada sesi pertama hari ini. Indeks bergerak di rentang 4.905,51 hingga 4.991,76 sepanjang sesi pertama. Sebanyak 162 saham menguat, 217 saham melemah, dan 153 saham stagnan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertengger di zona merah menjelang akhir sesi I. Indeks terpantau melemah 22 poin atau 0,44 persen ke posisi 4.923,83. Sebanyak 163 saham menguat, 205 saham melemah, dan 154 saham stagnan.
Indeks Harga Saham Gabungan kembali ke zona hijau, menguat 4 poin atau 0,08 ke posisi 4.948
Sempat dibuka dengan cukup meyakinkan, kurang dari 10 menit IHSG berbalik melemah 0,05 persen ke posisi 4.943,41
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 34,72 poin atau 0,70 persen ke posisi 4.980,51.
Sebanyak 302 saham menguat, 136 saham melemah, dan 269 saham stagnan pada pembukaan perdagangan hari ini.
Saham perbankan menjadi penggerak indeks, masing-masing BBCA (+3,03 persen), BBRI (+4,29 persen), dan BMRI (+5,42 persen)