Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Emiten Pelayaran Ini Laris Diborong Saat Tren Net Sell Asing Berlanjut

Net buy asing untuk saham PT Buana Lintas Lautan Tbk. mencapai Rp23,40 miliar di awal perdagangan hari ini, Senin (28/9/2020).
Kapal tanker BULL Kangean, salah satu armada PT Buana Lintas Lautan Tbk. /bull.co.id
Kapal tanker BULL Kangean, salah satu armada PT Buana Lintas Lautan Tbk. /bull.co.id

Bisnis.com,JAKARTA— PT Buana Lintas Lautan Tbk. menjadi bidikan investor asing pada sesi pembukaan perdagangan Senin (28/9/2020).

Berdasarkan pantauan Bisnis, Buana Lintas Lautan mengawali perdagangan dengan stagnan di level Rp292. Harga saham sempat naik ke level Rp294 sebelum turun 1,37 persen ke Rp288 pukul 09:15 WIB.

Kendati demikian, investor asing memborong saham emiten  bersandi saham BULL tersebut. Tercatat, net buy atau beli bersih senilai Rp23,40 miliar.

Di sisi lain, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih menghadapi tekanan jual investor asing. Net sell atau jual bersih mencapai Rp68,10 miliar pada awal perdagangan.

Aksi jual investor asing di pasar modal dalam negeri telah berlangsung selama 16 pekan. Dalam tiga bulan terakhir, asing melepas Rp28,39 triliun dan Rp58,42 triliun secara year to date.

Investor asing telah memborong saham perusahaan pelayaran itu dengan net buy Rp42,53 miliar secara year to date (ytd). Pergerakan harga saham juga telah naik 79,01 persen sepanjang periode berjalan 2020.

Sebelumnya, Direktur Utama Buana Lintas Lautan Wong Kevin mengatakan fundamental perseroan sangat kuat pada 2020. Tarif sewa rerata pada kuartal III/2020 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Jadi kalau harga minyak drop lagi, destocking akan berhenti dan berbalik ke penambahan floating storage lagi yang mendorong kuartal II/2020 ke record high," ujarnya.

Dia menyebut kenaikan tarif juga didorong oleh pola musiman. Menurutnya, posisi kuartal IV selalu lebih tinggi dari kuartal III.

BULL telah menambah beberapa kapal besar pada kuartal I/2020. Dengan demikian, daya angkut naik 2,3 kali dibandingkan dengan tahun lalu.

BULL itu memperkirakan pendapatan akan naik dua kali lipat dibandingkan dengan 2019. Selanjutnya, EBITDA dan laba bersih dari operasi kemungkinan akan naik masing-masing 2,5 kali dan 3,5 kali dari tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper