Bisnis.com,JAKARTA — Emiten di sektor otomotif merancang strategi untuk mempertahankan penjualan mobil di tengah prediksi lemahnya permintaan akibat penerapan kembali pembatasan sosial berskala besar yang telah diperpanjang hingga Oktober 2020.
Laju pemulihan permintaan mobil baru yang dilaporkan terjadi pada Juni 2020—Agustus 2020 kembali menghadapi tantangan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sejak 14 September 2020 dan telah diperpanjang hingga 11 Oktober 2020.
Corporate Communications PT Astra International Tbk. Boy Kelana Soebroto mengatakan penerapan PSBB tentu akan berdampak terhadap penjualan mobil. Akan tetapi, saat ini emiten berkode saham ASII itu masih melakukan evaluasi.
“Untuk mengetahui dampak lebih lanjut [dari penerapan PSBB],” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Di tengah kondisi itu, lanjut dia, ASII berusaha mempertahankan tingkat persedian. Perseroan juga menghindari kelebihan barang di level dealer.
Berdasarkan laporan per Agustus 2020, penjualan mobil di bawah Grup Astra mencapai 16.773 unit pada Agustus 2020. Realisasi itu naik 65,41 persen dibandingkan dengan 10.140 unit bulan sebelumnya.
Baca Juga
Secara kumulatif, penjualan ASII itu sebanyak 166.418 unit pada Januari 2020—Agustus 2020. Sementara itu, penjualan pasar domestik pada periode yang sama sebesar 323.492 unit.
Sebelumnya, Boy mengatakan penjualan mobil Astra dan nasional perlahan mengalami kenaikan pada Juni 2020—Agustus 2020. ASII berharap pemulihan dapat terus berlanjut sehingga berkontribusi kepada penjualan mobil nasional.
Di lain pihak, Corporate Secretary PT Tunas Ridean Tbk. Dewi Yunita mengatakan penyebaran pandemi Covid-19 dan PSBB tentu berpengaruh terhadap penurunan penjualan. Oleh karena itu, emiten berkode saham TURI itu menerapkan strategi untuk mendongkrak penjualan.
“Kami memiliki strategi dengan cara digitalisasi,” paparnya saat dihubungi akhir pekan lalu.
Manajemen TURI menyebut PSBB telah berimbas terhadap kinerja perseroan pada semester I/2020. Laba bersih yang dikantongi turun 65 persen secara tahunan menjadi Rp107 miliar per 30 Juni 2020.
TURI melaporkan pasar mobil nasional turun 46 persen menjadi 260.933 unit pada semester I/2020. Dalam periode yang sama, penjualan mobil baru grup turun 39 persen menjadi 14.234 unit.
Secara terpisah, Investor Relations PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. Yosef mengungkapkan sejumlah strategi diterapkan untuk bertahan saat masa pandemi Covid-19. Salah satunya dengan mengoptimalkan komunikasi pelanggan melalui jalur digital.
Emiten berkode saham CARS itu juga menerapkan protokol kesehatan di seluruh lini usaha. Tujuannya, memberikan kenyamanan bagi pelanggan.
“Perseroan juga menyediakan layanan home service dan pick up delivery untuk keperluan service kendaraan serta memanfaatkan market place untuk menawarkan paket-paket service menarik dengan harga khusus kepada pelanggan,” paparnya.
Dia menambahkan secara internal perseroan juga berupaya mengendalikan biaya operasional. Perampingan organisasi dilakukan agar dapat lebih efektif dan efisien ke depan.
Director Corporates Fitch Ratings Olly Prayudi sebelumnya mengungkapkan sorotan tertuju kepada dua sektor yang terdampak PSBB. Sektor yang pertama yakni otomotif.
“Otomotif akan terdampak karena Jakarta adalah salah satu kota dengan penjualan kendaraan roda empat terbesar begitu juga di sekitarnya,” paparnya kepada Bisnis baru-baru ini.
Fitch menyebut Jakarta bersama dengan kota-kota satelitnya berkontribusi sekitar 40 persen dari total kebutuhan kendaraan roda empat nasional. Tanda pemulihan muncul pada Juni 2020—Agustus 2020 namun penerapan PSBB kembali diperkirakan akan membuat permintaan tetap lemah.