Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas diperkirakan bakal turun pada pekan depan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan sinyal persetujuan atas vaksin Covid-19.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan harga emas akan bergerak variatif. Menurutnya harga emas akan berada di rentang Rp995.000 per gram sampai dengan Rp1,01 juta per gram pada pekan pertama Oktober 2020.
"Pekan depan kalau emas International berhasil rebound ke kisaran US$1.900 per troy ons, mungkin harga emas Antam masih berpotensi ke Rp1,01 juta per gram, sementara kisaran bawah nya di Rp995.000 per gram," katanya kepada Bisnis pada Sabtu (26/9/2020).
Ariston menambahkan pernyataan WHO soal vaksin bisa mendorong pelemahan dolar AS kembali. Adapun pernyataan resesi dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, lanjutnya, bisa mendorong pelemahan rupiah terhadap dollar AS.
"Tapi kalau pelemahan rupiahnya masih moderat artinya tidak melebihi kisaran 200-300 poin seminggu maka harga emas LM [Logam Mulia] pun tidak terlalu banyak terpengaruh oleh perubahan rupiah ini," tegasnya.
Menurutnya peluang penguatan dolar bisa kembali menekan harga emas bila pasar masih meragukan pemulihan ekonomi AS pekan depan.
Baca Juga
Sementara itu, Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan vaksin Covid-19 jika memang disetujui bisa menjadi faktor penghambat kenaikan harga emas. Menurutnya harga emas terlihat jenuh di atas Rp1 juta pada saat ini. Meski demikian, Suluh tetap merekomendasikan beli emas pada saat ini.
"Jika masih ada alokasi dana bisa menambah. Covid-19 masih akan panjang. Implementasi hasil uji dan efektifitas vaksin masih butuh waktu dan proses," pungkasnya.