Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rumah sakit PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (MHI) mengakui belum menggunakan dana segar hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) awal tahun lalu sebesar Rp1,1 triliun.
Direktur Utama Metro Healthcare Indonesia Henry Kembaren mengakui bahwa rencana penggunaan dana hasil IPO masih tertunda hingga saat ini.
“Berhubung adanya pandemi sejak kami IPO, maka rencana penggunaan hasil IPO masih tertunda, belum didistribusikan,” ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (17/9/2020).
Semula, emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia pada 13 Maret 2020 itu berniat menggunakan dana IPO untuk akuisisi rumah sakit.
Sejauh ini, rencana pembangunan rumah sakit di Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat juga masih terkendala penyelesaian perizinan Menurut Henry, dana yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah sakit tersebut beserta pengadaan peralatannya memakan dana hingga Rp300 miliar.
“Sepertinya proses pembangunan baru bisa dimulai awal tahun depan. Kami berharap di akhir tahun depan seluruh proses pembangunan dapat diselesaikan,” sambungnya.
Baca Juga
Untuk diketahui, Metro Healthcare sejauh ini menjadi emiten yang mampu meraih dana segar dari IPO paling tinggi sepanjang tahun berjalan. Pada perdagangan hari ini, saham CARE naik 1,2 persen ke level 336.