Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan BUMN yang bergerak di bidang penambangan minyak dan gas bumi PT Pertamina (Persero) dan perusahaan pembiayaan, emas, dan aneka jasa PT Pegadaian (Persero) ternyata memiliki entitas anak yang bergerak di bidang perhotelan.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menandatangani nota kesepahaman pada Senin (14/9/2020) untuk mengkonsolidasikan lini bisnis hotel sebagai langkah untuk mengoptimalisasi hotel milik BUMN.
Adapun, lima perusahaan pelat merah yang memiliki lini bisnis perhotelan adalah PT Pertamina (Persero) dan PT Pegadaian (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) dan PT Hotel Indonesia Natour (Persero)/HIN.
Memang tak banyak yang tahu bahwa PT Pertamina (Persero) dan PT Pegadaian (Persero) memiliki entitas anak lini bisnis perhotelan.
Berdasarkan laporan keuangan Pertamina untuk tahun buku 2019, bisnis hotel perseroan dioperasikan oleh anak usahanya yakni PT Patra Jasa. Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 1975 yang juga melayani bidang sewa perkantoran dan perumahan.
PT Patra Jasa adalah entitas anak yang 100 persen sahamnya digenggam oleh PT Pertamina dengan jumlah aset sebelum eliminasi sebesar US$308,52 ribu.
Baca Juga
Dilansir dari laporan keuangan Patra Jasa tahun 2019, saat ini perseroan memiliki tujuh lokasi hotel & resorts dengan taraf bintang 5, 4 dan 3.
Hotel bintang 5 yaitu The Patra Bali Resort & Villas; hotel bintang 4 yaitu Patra Semarang Hotel & Convention dan Patra Cirebon Hotel & Convention; dan hotel bintang 3 yaitu Patra Comfort Bandung, Patra Comfort Jakarta, Patra Comfort Anyer dan Patra Comfort Parapat.
Adapun, perseroan tengah berekspansi melalui perencanaan pembukaan lini usaha perhotelan yang berlokasi di Malioboro dan Dumai yang saat ini masih dalam tahap pembangunan, serta pengelolaan aset milik PT Pertamina (Persero) dengan skema kerja sama operasi (KSO) di Palembang yang diberi merek Patra Comfort.
“Pendapatan dari segmen hotel tahun 2019 sebesar Rp192,03 miliar, atau mencapai 93,25 persen dari pendapatan segmen hotel tahun 2018 sebesar Rp205,94 miliar,” tulis manajemen dalam laporan keuangan 2019 untuk segmen perhotelan.
Dari aspek profitabilitas, diterangkan, laba bersih segmen hotel tahun 2019 mencapai Rp12,69 miliar, turun 54,55 persen dari pencapaian tahun 2018, sebesar Rp27,92 miliar.
Di sisi lain, PT Pegadaian (Persero) juga memiliki lini usaha perhotelan yang merupakan bagian dari entitas anak yang dikonsolidasi oleh perseroan yakni PT Pesonna Indonesia Jaya.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2020, PT Pesonna Indonesia Jaya didirikan pada tahun 2015. Adapun, 99 persen saham perusahaan yang juga bergerak di bidang manajemen perjalanan, konstruksi properti dan manajemen bangunan itu dimiliki oleh PT Pegadaian (Persero) dengan jumlah aset sebelum eliminasi per 30 Juni 2020 adalah sebesar Rp68,98 miliar.
Dilansir dari halaman resminya, PT Pesonna Indonesia Jaya pertama kali beroperasi pada Juli 2015 di Surabaya. Perseroan kini sudah mengembangkan sayapnya ke 8 lokasi lain seperti Makassar, Pekanbaru, Semarang, Malioboro Yogyakarta, Gresik, Tegal, Pekalongan dan Tugu Yogyakarta.
Mengusung konsep akomodasi simpel, modern dengan nilai halal, hotel yang berada dibawah naungan Pesonna Indonesia Jaya mayoritas bertaraf bintang 3.
Lebih lanjut, tidak ditemukan laporan keuangan PT Pesonna Indonesia Jaya yang bisa diakses oleh publik, sementara PT Pegadaian (Persero) juga tidak menampilkan data spesifik tentang detail pendapatan dari lini bisnis perhotelan.
Namun, PT Pegadaian mencantumkan data pendapatan dari anak usaha secara keseluruhan sebesar Rp26,59 miliar atau 20,42 persen dari total pendapatan usaha hingga semester pertama tahun ini.