Bisnis.com, JAKARTA - Di dalam ruang mata uang kripto, perdagangan atau yang dalam bahasa Inggrisnya trading dalam dilakukan dengan berbagai cara, termasuk dengan peer-to-peer (P2P), Spot, dan juga menggunakan Margin Trading.
Perbedaan itu terletak pada harga dan proses transaksi jual-beli tersebut di dalam sebuah platform bursa pertukaran mata uang kripto. Untuk sebagian trader handal, perbedaan membuat peluang besar bagi mereka untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Berikut perbedaan ketiganya dikutip dari siaran pers Platform Remitano hadir bursa pertukaran mata uang kripto P2P:
Peer-To-Peer (P2P) Trading
Platform Remitano sebagai bursa pertukaran mata uang kripto P2P menjelasksn, perdagangan dengan sistem Peer-To-Peer ini mengingatkan pada konsep awal dari terciptanya Bitcoin sebagai mata uang kripto pertama dan terbesar hingga saat ini. Perdagangan menggunakan peer-to-peer ini memudahkan penggunanya dalam mendapatkan sekaligus menentukan harga aset mata uang kripto sesuai dengan modal dan harga jual yang diinginkan.
Seperti namanya, peer-to-peer berarti perdagangan yang dilakukan secara langsung dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Perdagangan ini juga tidak melibatkan pihak ketiga atau pihak lainnya, sehingga para penjual dan pembeli mata uang kripto sama-sama menerima hasil dan keuntungan sesuai dengan yang mereka inginkan.
Spot Trading
Berbeda dari perdagangan peer-to-peer, perdagangan spot ini lebih mengutamakan dan berfokus pada harga spot atau harga pasar saat itu. Biasanya para trader mencari keuntungan dari pergerakan pasar yang fluktuatif. Terkait hal ini, harga pada pasar cenderung lebih tetap dan tidak terlalu bervariasi karena mengikuti harga pasar. Hal ini mengingat spot trading dilakukan pada hari yang sama ketika posisi perdagangan ditentukan.
Jika peer-to-peer trading harus memiliki pasangan untuk melakukan transaksi perdagangan, skema spot trading biasanya memakai prinsip buy low sell high di dalam bursa pertukaran mata uang kripto tertentu dan tidak melibatkan lawan lain ketika ingin melakukan transaksi. Nantinya, para trader akan membeli mata uang kripto ketika harga mata uang kripto di pasaran sedang rendah, dan menjualnya ketika harga pasar sedang mahal.
Di sini, para trader akan langsung memperdagangkan aset kripto di kondisi pasar riil, sehingga pergerakan harga dapat terlihat langsung dan sangat berpengaruh pada keuntungan yang akan didapat.
Margin Trading
Yang terakhir ada trading menggunakan margin. Trading ini memiliki mekanisme buy low sell high yang sama seperti spot trading, tetapi yang membedakannya adalah pilihan modal atau margin yang digunakan. Sistem margin ini adalah meminjam modal dengan nilai tertentu pada bursa pertukaran mata uang kripto. Margin yang tersedia juga berbeda-beda tergantung kepada penyedia platform tersebut. Biasanya nilai yang paling kecil dimulai dari 5X, 10X, 20X, hingga yang terbesar 100X margin.
Penggunaan margin ini tidak lain dilakukan untuk memudahkan para penggunanya dalam membuka posisi perdagangan pada harga tertentu dengan modal beli/jual lebih banyak dari modal yang semula mereka miliki, dan tentunya untuk memperbesar keuntungan dari perdagangan.
Perlu diingat, walaupun memiliki potensi keuntungan perdagangan yang besar, risiko yang dimiliki juga akan semakin tinggi sesuai dengan margin yang dipilih. Terlebih lagi, biasanya penyedia layanan ini akan membebankan biaya-biaya tertentu sesuai dengan margin yang digunakan kepada para penggunanya.
Itu dia perbedaan dasar dari peer-to-peer, spot, dan margin trading dalam ruang mata uang kripto dilihat dari sisi harga dan juga proses transaksi di dalamnya. Perbedaan dari ketiganya dapat menentukan metode dan strategi para trader dalam menghadapi pergerakan harga dan kondisi pasar mata uang kripto.