Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkah Libur Panjang, Penumpang Garuda Indonesia (GIAA) Naik 50 Persen

Jumlah penumpang maskapai Garuda Indonesia naik 50 persen secara month to month pada Agustus 2020.
Teknisi beraktivitas di dekat pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan
Teknisi beraktivitas di dekat pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. melaporkan pertumbuhan jumlah penumpang secara month to month pada Agustus 2020.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan terjadi kenaikan jumlah penumpang pada kuartal III/2020. Penambahan jumlah yang signifikan menurutnya terjadi pada periode libur panjang Agustus 2020.

Irfan mengatakan semua rute perseroan terisi. Selain itu, emiten berkode saham GIAA tersebut juga membuka beberapa rute baru.

“Agustus 2020 dibandingkan Juli 2020 jumlah penumpang naik sekitar 50 persen,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit semester I/2020, GIAA membukukan penurunan pendapatan usaha 58,18 persen secara year on year (yoy) menjadi US$917,28 juta per 30 Juni 2020. Maskapai pelat merah itu membukukan rugi yang diatribusikan kepada pemilik enititas induk US$712,73 juta atau setara dengan Rp10,19 triliun pada semester I/2020.

Manajemen GIAA menjelaskan bahwa Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap kinerja perseroan. Kondisi itu karena pembatasan pergerakan dan penerbangan selama masa pandemi.

Rerata frekuensi penerbangan turun drastis dari 400 penerbangan per hari menjadi 100 per hari. Jumlah penumpang menyusut hingga 90 persen.

Seperi diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sektor transportasi mulai bergeliat pada Juli 2020. Jumlah penumpang transportasi udara rute domestik sebanyak 1,46 juta orang atau naik 135,74 persen secara month to month (mtm).

Di lain pihak, Analis PT Artha Sekuritas Indonesia Nugroho R. Fitriyanto menilai ada tren perbaikan setelah pelonggaran terkait ketentuan bagi penumpang yang ingin melakukan penerbangan. Dengan demikian, kebijakan itu berdampak terhadap kenaikan jumlah penumpang secara mtm.

“Meskipun memang secara year on year penurunannya masih jauh. Hal ini dapat menjadi sentimen positif untuk emiten penerbangan,” jelasnya.

Nugroho mengatakan kerugian yang saat ini diderita bisa berkurang. Proyeksi itu seiring dengan perbaikan dari sisi okupansi karena kenaikan jumlah penumpang.

“Namun, memang masih jauh dari break even point,” imbuhnya.

Dia meyakini tren perbaikan masih akan terjadi pada semester II/2020. Kendati demikian, perlu diperhatikan kasus Covid-19 yang masih mengkhawatirkan di Indonesia.

“Sewaktu-waktu bisa saja penerapan PSBB diketatkan kembali dan menurunkan permintaan masyarakat atas jasa transportasi udara,” jelasnya.

Dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg, Analis PT Sucor Sekuritas Hasan memprediksi permintaan akan tetap rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, terlihat pemulihan positif tecermin dari lalu lintas penumpang selama libur Agustus 2020.

Dengan asumsi tidak ada gelombang kedua dan PSBB lagi, lanjut dia, kuartal II/2020 akan menjadi kinerja paling dalam GIAA. Pihaknya telah melihat pemulihan pada Juni 2020 dan akan berlanjut selama sisa tahun ini.

“Potensi puncak pada kuartal IV/2020, liburan hari raya Idul Fitri akan dialihkan menjadi Desember 2020,” ujarnya.

Hasan mempertahankan rekomendasi hold untuk saham GIAA dengan target harga Rp280. Risiko yang digarisbawahi yakni penerapan kembali PSBB, pemerintah tidak mencabut batas harga, kenaikan harga minyak, serta perang harga di pasar kargo.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham GIAA terkoreksi 0,79 persen atau 2 poin ke level Rp252 pada penutupan perdagangan, Jumat (5/9/2020). Pergerakan harga saham masih terkoreksi 49,40 persen secara year to date (ytd).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper