Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Turun, Saham BBRI TLKM ASII Jadi Sasaran 'Tembak' Asing

Pada pukul 15.00 WIB, IHSG melemah 0,59 persen atau 31,16 poin menjadi 5.280,81, setelah bergerak di rentang 5.242,17-5.331,17.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/9/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/9/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan pada perdagangan Kamis (3/9/2020).

Pada pukul 15.00 WIB, IHSG melemah 0,59 persen atau 31,16 poin menjadi 5.280,81, setelah bergerak di rentang 5.242,17-5.331,17. Terpantau 137 saham menguat, 306 saham melemah, dan 156 saham stagnan.

Pelemahan IHSG terjadi seiring dengan net sell investor yang mencapai Rp836,07 miliar. Sejumlah saham berkapitalisasi jumbo menjadi sasaran.

Saham BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengalami net sell paling besar yakni Rp226,1 miliar. Saham BBRI koreksi 2,19 persen atau 80 poin menjadi Rp3.580.

Selanjutnya, saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) net sell Rp106,9 miliar. Saham TLKM juga koreksi 1,69 persen atau 50 poin menuju Rp2.900.

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) terkena net sell 106,6 miliar. Saham ASII koreksi 2,36 persen atau 125 poin menjadi Rp5.175.

Sementara itu, ayoritas pasar saham di Asia mencatat kenaikan pada penutupan perdagangan menyusul hasil di pasar Amerika Serikat yang kembali mencatatkan rekor kenaikan harian tertinggi.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (2/9/2020), indeks Kospi Korea Selatan melanjutkan tren penguatan dan ditutup pada posisi 2.395,90 atau naik 1,33 persen. Menyusul dibelakangnya adalah indeks S&P/ASX 200 Australia yang naik 0,81 persen dan parkir di posisi 6.112,60.

Tren positif juga terjadi pada pasar Jepang dimana indeks Topix ditutup menghijau 0,48 persen di posisi 1.631,24. Adapun indeks Shanghai Composite China dan Hang Seng Hong Kong mengalami koreksi masing-masing sebesar 0,77 persen dan 0,89 persen.

Reli pasar global yang mendorong indeks-indeks acuan dunia mencatat rekor ditopang oleh optimisme pelaku pasar terhadap prospek saham. Mereka meyakini banjir likuiditas dari bank sentral juga akan masuk ke pasar modal.

Sementara itu, kenaikan indeks di AS yang ditopang oleh saham-saham non teknologi juga memberikan sinyal positif bahwa adanya pemulihan ekonomi yang lebih merata dari pandemi virus corona. Saham-saham perusahaan teknologi pada perdagangan hari ini, seperti Apple, Tesla, dan Zoom mengalami penurunan.

“Saat ini tengah terjadi sedikit aksi profit taking pada sektor teknologi seiring para investor tengah mengatur kembali portofolio investasinya. Mereka mulai kembali ke pola investasi sebelum pandemi seiring dengan tren kenaikan ini,” jelas Ann Berry, Partner di Cornell Capital LLC.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control an Prevention/CDC) telah mengumumkan kepada seluruh negara bagian di AS untuk bersiap menerima vaksin virus corona pada 1 November, beberapa hari sebelum pemilu presiden AS bergulir.

Meski demikian, pakar penyakit menular Anthony Fauci juga mengingatkan potensi lonjakan kasus positif virus corona yang akan datang dari hari libur panjang di Negeri Paman Sam.

“Pasar terus menunjukkan keyakinan yang tinggi terhadap kapasitas likuiditas bank sentral untuk merancang jalan yang mulus menuju pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona,” ujar Stephen Miller, Investment Strategist GSFM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper