Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan sesi pertama hari ini dengan pelemahan 35,42 poin atau 0,67 persen ke posisi 5.276,54. Sejumlah kejutan mewarnai perdagangan di sesi pertama Kamis, (3/9/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka di level 5.311,97 dan sempat menguat di awal perdagangan. Namun, belum setengah jam bursa dibuka, IHSG berbalik ke zona merah dan terus bertahan hingga akhir sesi pertama. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di rentang 5.269,41 s.d 5.331,16.
Total transaksi saham mencapai 10,59 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp4,29 triliun. Aksi jual investor asing tercatat Rp370,56 miliar.
Secara umum, hanya satu sektor yang mencetak penguatan, yaitu perkebunan sebesar 0,14 persen. Sembilan sektor lainnya melemah, dipimpin sektor aneka industri dan infrastruktur yang mencetak koreksi lebih dari 1 persen.
Sebanyak 121 saham menguat, 271 saham melemah, dan 167 saham stagnan dibandingkan dengan posisi kemarin.
Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. tercatat sebagai saham yang paling aktif diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp374,5 miliar. Saham BBNI pun naik 1,91 persen ke posisi 5.325, dipicu perombakan pengurus bank yang sebagian berasal dari Bank Mandiri.
Baca Juga
Sementara itu, saham perbankan milik negara lainnya juga tercatat menjadi pemberat indeks. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. masing-masing turun 1,91 persen dan 1,23 persen.
Saham lain yang jadi pemberat adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Astra International Tbk, masing-masing 1,69 persen dan 1,89 persen.
Untuk diketahui, empat saham yang melemah punya bobot signifikan terhadap pergerakan IHSG karena kapitalisasi pasarnya besar.
Di sisi lain, emiten Grup Bakrie kembali membuat kejutan. Saham PT Bumi Resources Tbk. naik 10 persen ke posisi 55. Saham BUMI akhirnya bergerak juga setelah enam bulan terakhir rebahan.
Selain BUMI, saham PT Viva Media Asia Tbk. kuga beringsut naik 2 persen ke posisi 51. Sama halnya dengan BUMI, saham VIVA baru bergerak lagi setelah enam bulan rebahan.
Saham emiten Grup Bakrie lainnya, PT Energi Mega Persada Tbk. mencetak koreksi 5,97 persen ke posisi 63. Padahal, kemarin saham ENRG melesat 34 persen.