Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat Fitch kembali menurunkan peringkat utang emiten properti PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) menyusul kegagalan pembayaran kupon obligasi senilai US$8 juta yang dijadwalkan pada 31 Agustus 2020 lalu.
Beradarkan laporan dari Fitch pada Kamis (3/9/2020), rating MDLN diturunkan menjadi C dari sebelumnya CC.
Fitch juga menurunkan peringkat obligasi senilai US$150 juta yang jatuh tempo pada 2021 dan US$240 juta yang jatuh tempo pada 2024, yang masing-masing diterbitkan oleh JGC Ventures Pte. Ltd. dan Modernland Overseas Pte Ltd, menjadi C. Adapun recovery rating obligasi tersebut tetap di level RR4.
“Penurunan ini dilakukan menyusul kegagalan perusahaan membayar kupon obligasi 2021 yang jatuh tempo pada 31 Agustus 2020 dan saat ini tengah masuk grace period,” demikian kutipan laporan tersebut.
Dalam laporan tersebut, Fitch memperkirakan MDLN tidak memiliki arus kas yang memadai untuk membayarkan kupon kepada para pemegang obligasi. Hal tersebut membuat emiten ini harus kembali bergantung pada pendanaan eksternal untuk melunasi kewajibannya.
Likuiditas MDLN juga masih berada dalam tekanan karena kesulitan perusahaan dalam mengumpulkan penerimaan dari para pembeli propertinya. Upaya untuk memulihkan penjualan juga diperkirakan akan menghadapi tantangan berat karena rendahnya minat masyarakat untuk membeli properti karena pandemi virus corona.
Baca Juga
Apabila perusahaan kembali gagal membayarkan kupon setelah masa grace period usai, maka peringkat utang MDLN akan kembali dipangkas menjadi restricted default (RD).
Dengan kegagalan pembayaran kupon ini, Fitch juga meyakini perusahaan tidak memiliki dana yang cukup untuk melunasi pembayaran kupon selanjutnya yang ditetapkan pada 13 Oktober 2020 senilai US$8 juta untuk obligasi yang jatuh tempo pada 2024.
Pada 14 Juli lalu, MDLN dan para pemegang obligasi telah menyetujui perpanjangan tenggat waktu pembayaran utang obligasi serta penurunan tingkat bunga.
Dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), sebanyak 88,73 persen pemegang obligasi menyetujui perubahan tingkat bunga Obligasi tahap I Seri B menjadi 10 persen dari sebelumnya 12,5 persen. Tingkat kupon ini berlaku untuk pembayaran bunga sejak periode pembayaran ke 21 yang jatuh tempo pada 7 Oktober 2020.
Selain itu, perubahan tanggal pelunasan pokok obligasi juga telah disepakati. Sebanyak 90,14 persen pemegang obligasi menyetujui perpanjangan tenggat waktu pelunasan pokok obligasi menjadi 7 Juli 2021.