Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen emiten ritel PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) mengakui pendapatan dari segmen minuman masih menjadi andalan di tengah daya beli masyarakat yang turun akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Direktur Utama MAP Boga Anthony Cottan mengatakan 50 persen gerai perseroan masih beroperasi karena lokasi gerai tersebar, tidak terfokus di pusat perbelanjaan yang sempat ditutup seiring dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Di sisi lain, saluran distribusi seperti Grab dan Gojek menjadi andalan selama penerapan PSBB. Secara keseluruhan, MAP Boga Adiperkasa memiliki lebih dari 566 gerai dari 7 merek brand gerai makanan dan minuman hingga akhir Juli 2020.
Anthony menyebut 60 persen dari total pendapatan perseroan sebanyak Rp959,8 miliar pada semester pertama tahun ini berasal dari gerai minuman.
“Kami punya 450 gerai Starbucks dan menariknya kami (Starbucks Indonesia) berada di urutan 10 untuk total gerai Starbucks terbanyak dari total 80 negara tempat Starbucks beroperasi di seluruh dunia,” ungkap Anthony dalam paparan publik perseroan pada Kamis (27/8/2020).
Anthony menjelaskan perseroan berencana untuk membuka gerai di Jayapura dan Timika sejalan dengan penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua pada tahun 2021 mendatang.
Baca Juga
Lebih lanjut, ia menyatakan kompetisi di segmen ritel makanan dan minuman di Indonesia memang sangat kompetitif ditambah dengan menjamurnya perusahaan rintisan baru.
“Tapi, anda bisa jadi 'hero' satu tahun, dan bisa jadi 'zero' di tahun berikutnya. Kami melihat banyak progres tahun lalu, namun memang bertahan di semester pertama tahun ini menjadi sangat sulit,” sambungnya.
Dalam waktu dekat, MAP Boga akan berfokus pada format gerai waralaba kopi drive-thru, menyediakan beberapa jenis gerai yang berbeda khususnya untuk gerai Genki Sushi dan Pizza Marzano dan merambah area perumahan dengan gerai standalone di Jabodetabek.