Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. optimistis pemulihan kinerja di sektor pengusahaan jalan tol bakal lebih cepat dibandingkan dengan industri lain. Oleh karena itu, perseroan meyakini tren pendapatan hingga akhir tahun akan terus meningkat.
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengatakan pendapatan perseroan sempat anjlok 50 persen pada periode April-Mei 2020. Pendapatan turun tajam karena pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar untuk membendung laju penyebaran virus corona (Covid-19).
“Isunya bukan di fundamental, kami punya kontrak 35 tahun—50 tahun. Revenue sebetulnya untuk mid to long term sangat steady,” paparnya di Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Pendapatan emiten berkode saham JSMR itu turun 47,21 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp6,77 triliun pada semester I/2020. Pendapatan tol sebagai kontributor utama turun dari Rp4,73 triliun pada semester I/2019 menjadi Rp3,91 triliun per 30 Juni 2020.
JSMR membukukan laba bersih Rp105,73 miliar pada semester I/2020. Pencapaian itu turun 90,02 persen dari Rp1,05 triliun periode yang sama tahun lalu.
Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto menambahkan saat ini tren pendapatan sudah mengalami perbaikan. Penurunan pendapatan menurutnya berada sekitar 10 persen.
Baca Juga
“Kami berharap pada akhir tahun itu tidak terlalu signifikan kalau turun relatively hanya sedikit impak dibandingkan dengan tahun lalu,” imbuhnya.
Dalam catatan Bisnis, dalam 20 tahun terakhir pendapatan Jasa Marga tidak pernah turun Dengan kata lain, sejak zaman reformasi, pendapatan Jasa Marga selalu naik setiap tahunnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, pendapatan Jasa Marga rata-rata per tahun (compound annual growth result) mencapai 12,85 persen.
Pada 1999, pendapatan Jasa Marga dari 13 ruas tol yang dikelola langsung mencapai Rp740 miliar. Adapun pada 2019, pendapatan tol dari 13 ruas mencapai Rp8,3 triliun.