Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemintaan Renovasi Rumah masih Tinggi, Semen Indonesia (SMGR) Pacu Pasar Ritel

Semen Indonesia melihat segmen ritel masih memiliki potensi yang besar, terutama dari renovasi rumah.
Foto areal pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di Gunem, Rembang, Jawa Tengah, Rabu (22/3)./Antara-Yusuf Nugroho
Foto areal pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di Gunem, Rembang, Jawa Tengah, Rabu (22/3)./Antara-Yusuf Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) memacu penjualan ritel di tengah masih tingginya permintaan meskipun terdampak pandemi covid-19.

Direktur Pemasaran dan Supply Chain Semen Indonesia Adi Munandir mengatakan, pandemi virus corona memunculkan peluang bisnis baru untuk menggenjot penjualan, terutama dari segmen ritel.

Hingga Juni 2020, permintaan semen kantong (bag) terkoreksi 3,3 persen secara year to date (ytd), jauh lebih baik dibandingkan dengan semen curah (bulk) yang anjlok 15,8 persen secara ytd.

“Segmen ritel masih memiliki potensi yang besar, terutama dari renovasi rumah. Kami melihat permintaan terhadap renovasi rumah masih cukup stabil meski terjadi pergeseran perilaku konsumen yang enggan berinteraksi langsung,” ujarnya, Rabu (26/8/2020).

Guna memaksimalkan penjualan ritel, SMGR melakukan pengembangan hilirisasi produk semen. Ia mencontohkan, baru-baru ini SMGR baru saja merilis produk solusi konstruksi perumahan bernama Dynahome.

Selain itu, perusahaan juga mengembangkan digital channel yang dinamakan Sobat Bangun. Platform tersebut melayani masyarakat mulai dari desain rumah, konstruksinya, hingga renovasi secara daring.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dirilis pada Senin (3/8/2020), hingga semester I/2020, emiten bersandi saham SMGR tersebut mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp612,46 miliar.

Perolehan tersebut naik sebesar 26,33 persen dibandingkan dengan semester I/2019. Kala itu, perusahaan yang dahulu bernama PT Semen Gresik tersebut mencetak keuntungan senilai Rp484,78 miliar.

Kenaikan laba SMGR terjadi seiring dengan menurunnya beban pokok pendapatan perusahaan yang pada paruh pertama tahun 2020 tercatat sebesar Rp11,21 triliun. Perolehan ini lebih rendah 4,05 persen dibandingkan beban pada periode yang sama tahun 2019 senilai Rp11,68 triliun.

Di sisi lain, pendapatan perseroan turun tipis 2 persen menjadi Rp16,03 triliun, dibandingkan perolehan semester I/2019 yang mencapai Rp16,35 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper