Bisnis.com, JAKARTA – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) bersiap memanfaatkan peluang usaha baru yang muncul akibat pandemi virus corona. Pengembangan produk dan pembukaan pasar baru di dalam negeri dan mancanegara menjadi sejumlah upaya yang ditempuh.
Direktur Pemasaran dan Supply Chain Semen Indonesia Adi Munandir mengatakan, pandemi virus corona telah mengubah kondisi pasar secara fundamental. Salah satu dampak yang terlihat dari industri semen adalah terhambatnya pembangunan infrastruktur akibat realokasi anggaran pembangunan dalam APBN.
Di sisi lain, hal ini juga memunculkan peluang bisnis baru untuk perusahaan. Adi mengatakan, saat ini Semen Indonesia tengah bersiap memanfaatkan peluang dari pembangunan perumahan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat karena adanya backlog permintaan terhadap rumah tinggal.
“Kami melihat ini sebagai pendorong permintaan semen baru di tengah masa pandemi seperti sekarang dan harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin,” jelasnya dalam paparan publik perusahaan pada Kamis (26/8/2020).
Salah satu bentuk pemanfaatan peluang bisnis ini adalah dengan melakukan pengembangan hilirisasi produk semen. Dia mencontohkan, baru-baru ini SMGR baru saja merilis produk solusi konstruksi perumahan bernama Dynahome.
Selain itu, SMGR juga siap memanfaatkan kesempatan dari kebutuhan renovasi rumah secara ritel. Adi mengatakan, perusahaan melihat adanya permintaan yang stabil terhadap renovasi rumah meskipun terjadi pergeseran perilaku konsumen yang enggan melakukan pertemuan tatap muka.
Baca Juga
“Kami mengembangkan digital channel bernama Sobat Bangun. Platform ini akan melayani masyarakat mulai dari desain rumah, konstruksinya, hingga renovasi,” jelasnya.
Selain itu, perusahaan juga akan berupaya memaksimalkan penjualan baik di pasar domestik maupun luar negeri. Adi mengatakan, meski permintaan semen secara nasional terkoreksi, masih ada sejumlah wilayah di Indonesia yang dapat disasar perusahaan untuk meningkatkan penjualan.
Sementara itu, di luar negeri, perusahaan juga menilai masih ada permintaan dari wilayah-wilayah yang saat ini dipasok oleh SMGR. Meski demikian, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk masuk ke negara-negara baru.
“Pandemi virus corona dapat menjadi katalis untuk perusahaan. Apabila strategi yang kami siapkan berbuah positif, maka upaya-upaya ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan,” pungkasnya.