Bisnis.com, JAKARTA – Emiten semen dan material bangunan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menatap semester II/2020 dengan optimis. Program pemulihan ekonomi dari pemerintah dan peluang usaha baru ditengah pandemi virus corona dinilai dapat menggenjot kinerja perusahaan.
Direktur Keuangan Semen Indonesia Dodi Sulasmono Diniawan mengatakan, kinerja perusahaan amat bergantung dari penjualan semen yang dicapai pada semester II/2020. Apabila angka penjualan semen mengalami pertumbuhan yang datar di sisa tahun 2020, perseroan memasang target kinerja yang konservatif.
“Kinerja yang pada semester I/2020 bisa menjadi refleksi minimal yang dapat kami capai di sisa tahun 2020 bila kondisi pasar tidak mengalami perubahan selama pandemi virus corona,” ujarnya dalam paparan publik perusahaan pada Kamis (26/8/2020).
Meski demikian, Dodi mengatakan perusahaan masih cukup optimistis dapat meningkatkan kinerjanya menjadi semakin optimal. Salah satu faktor pendorong optimisme tersebut adalah upaya pemerintah yang melanjutkan pembangunan infrastruktur di tengah pandemi virus corona.
Dodi mengatakan, hal tersebut dapat menggenjot permintaan semen di paruh kedua tahun 2020 dan meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu, program pemulihan ekonomi nasional juga memiliki potensi yang baik untuk peningkatan performa emiten pelat merah berkode saham SMGR tersebut.
“Kami tidak khawatir akan adanya penurunan performa. Kami melihat pemerintah serius dalam memulihkan perekonomian yang dapat berdampak bagus bagi perusahaan,” ujarnya.
Baca Juga
Direktur Pemasaran dan Supply Chain Semen Indonesia Adi Munandir mengatakan, pandemi virus corona memunculkan peluang bisnis baru untuk menggenjot penjualan, terutama dari segmen ritel. Hingga Juni 2020, permntaan semen kantong (bag) terkoreksi 3,3 persen secara ytd berbanding dengan semen curah (bulk) yang anjlok 15,8 persen secara ytd.
“Segmen ritel masih memiliki potensi yang besar, terutama dari renovasi rumah. Kami melihat permintaan terhadap renovasi rumah masih cukup stabil meski terjadi pergeseran perilaku konsumen yang enggan berinteraksi langsung,” ujarnya.
Guna memaksimalkan penjualan ritel, SMGR melakukan pengembangan hilirisasi produk semen. Ia mencontohkan, baru-baru ini SMGR baru saja merilis produk solusi konstruksi perumahan bernama Dynahome.
Selain itu, perusahaan juga mengembangkan digital channel yang dinamakan Sobat Bangun. Platform tersebut melayani masyarakat mulai dari desain rumah, konstruksinya, hingga renovasi secara daring.