Bisnis.com, JAKARTA - PT Hotel Fitra International Tbk, pengelola Hotel Fitra Majalengka mencatat penurunan pendapatan yang dalam pada semester I/2020.
Per Juni 2020, pendapatan perseroan mencapai Rp2,07 miliar atau turun 49 persen dibandingkan dengan posisi Juni 2019.Pendapatan terbesar perusahaan masih berasal dari jasa hotel sebesar Rp 1,11 miliar, kemudian disusul lini bisnis breakfast, pendapatan dari banquet, food and beverage, laundry, transportasi, dan lainnya.
Berdasarkan keterangan resmi perseroan, penurunan pendapatan membuat rugi bersih bertambah. Sepanjang enam bulan pertama 2020, emiten bersandi saham FITT itu menderita rugi bersih Rp5,21 miliar, lebih besar dibandingkan dengan posisi semester I/2019 sebanyak Rp3,45 miliar.
Direktur Utama Hotel Fitra Joni Rizal mengatakan pandemi Covid-19 menerpa hampir semua sektor bisnis di Tanah Air termasuk sektor properti, real estate, dan jasa perhotelan. Dia menambahkan, kondisi makro ekonomi saat ini belum sepenuhnya mendukung industri perhotelan apalagi di tengah pandemi.”
“Prospek bisnis Perseroan pada tahun 2020 ini sudah barang tentu akan penuh dengan tantangan sehubungan dengan adanya pandemi Covid-19, dimana perhotelan termasuk salah satu sektor usaha yang mengalami pukulan yang sangat berat,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (24/8/2020).
Direktur Operasional Hotel Fitra Tomi Tris menambahkan di tengah iklim usaha yang cukup berat, perseroan akan terus meningkatkan inovasi, memperkuat tim riset, pengembangan dan strategi bisnis yang jitu baik offline maupun online/ daring.
Baca Juga
“Untuk memanfaatkan hal ini, kami akan terus merumuskan strategi-strategi dan terus berinovasi untuk mencapai visi Perseroan untuk menjadi hotel terkemuka dan bernilai di Indonesia,” jelasnya.
Tahun lalu, indikator pencapaian hasil terbaik Hotel Fitra dapat dilihat dari pertumbuhan tingkat hunian kamar yaitu sebesar 60,66 persen meningkat 8,1 persen bila dibandingkan tahun 2018 sebesar 52,55 persen.