Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom: Pelemahan Rupiah di Agustus Faktor Musiman, Bukan Fundamental

Rupiah selalu melemah pada bulan Agustus selama 16 tahun berturut-turut karena kenaikan musiman permintaan dolar untuk repatriasi dan pembayaran utang luar negeri dan tahun ini tidak terkecuali.
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) dan Rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (22/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) dan Rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (22/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pelemahan rupiah hari ini, Rabu (19/8/2020) di tengah momentum pengumuman penetapan suku bunga acuan Bank Indonesia bukan faktor fundamental.

Ekonom PT Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro menuturkan rupiah selalu melemah pada bulan Agustus selama 16 tahun berturut-turut karena kenaikan musiman permintaan dolar untuk repatriasi dan pembayaran utang luar negeri dan tahun ini tidak terkecuali.

Dari catatan Bahana Sekuritas, pergerakan nilai tukar telah melemah 1,67 persen ke level 14.845 pada Selasa (18/8/2020).

Pelemahan ini terjadi meskipun secara umum indeks dolar atau DXY melemah dan stabilitas terjadi di sebagian besar mata uang Asia.

Menurut Satria, likuiditas di pasar valas sebenarnya cukup karena sebagian besar tekanan telah didorong oleh faktor musiman, bukan fundamental.

"Pelemahan rupiah minggu lalu, misalnya, didorong oleh peningkatan satu kali dalam pembelian dolar AS di kalangan lokal korporasi dalam mengantisipasi volume likuiditas nilai tukar yang rendah selama libur panjang/hari perdagangan pendek minggu ini," papar Satria, Rabu (18/8/2020).

Pada saat yang sama, Satria menilai bank mengurangi posisi short mereka dan membiarkan kontrak forward rupiah (DNDF) jatuh tempo tanpa memutarnya kembali sehingga permintaan dolar AS di pasar spot meningkat.

"Pengertian kami di sini adalah Bank Indonesia telah cukup nyaman dengan pergerakan mata uang, seperti yang ditunjukkan dengan melonjaknya cadangan devisa Juli [US$135,1 miliar per Juli, tertinggi dalam sejarah]," kata Satria.

Dia mengungkapkan nilai tukar rupiah harus menguat sekitar 2 persen hingga 3 persen dari level saat ini.

Dia memperkirakan rupiah akan menguat ke Rp14.200-Rp14.400 pada bulan September mengingat perbaikan signifikan pada transaksi berjalan Indonesia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper