Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Jeblok, Saham Grup Wijaya Karya Melesat

Laba bersih Wijaya Karya, WIKA Gedung, dan WIKA Beton turun 46 persen hingga 78 persen pada semester pertama 2020.
Batching plant PT Wijaya Karya Beton Tbk./wika-beton.co.id
Batching plant PT Wijaya Karya Beton Tbk./wika-beton.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Saham tiga emiten yang tergabung di dalam grup Wijaya Karya mengalami peningkatan signifikan pada perdagangan hari ini, Selasa (18/8/2020). Hingga sesi pertama perdagangan, saham grup WIKA naik 2,16 persen hingga 7,59 persen di tengah kinerja keuangan yang melorot.

Laju saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. naik 7,59 persen menjadi 1.275. Saham berkode WIKA di posisi 1.195 atau 10 poin lebih tinggi dibandingkan dengan penutupan perdagangan terakhir.

Sepanjang sesi pertama, saham WIKA melaju di rentang 1.190 hingga 1.290 atau terus berada di jalur hijau. Kenaikan harga saham yang pesat membuat kinerja mingguan mencapai 14,35 persen. Dalam tiga bulan terakhir, saham WIKA sudah naik hampir 30 persen kendati belum bisa kembali ke level seperti di awal tahun.

Untuk diketahui, kinerja WIKA melorot. Pendapatan turun 37,23 persen menjadi Rp7,13 triliun pada semester pertama 2020. Hal itu turut membuat kinerja bottom line juga tergerus dengan perolehan laba bersih Rp250,41 miliar atau turun 71,89 persen.

Dua anak usaha WIKA juga mencatat kinerja saham ciamik kendati performa keuangan merosot. Saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. dan PT Wijaya Karya Beton Tbk. masing-masing naik 4,76 persen dan 2,16 persen.

Saham berkode WEGE dibuka di level 188 dan bergerak di rentang 181 s.d 200 hingga sesi pertama perdagangan hari ini. Sementara itu saham WTON dibuka di level 278 dan bergerak di rentang 278 s.d 290.

Dalam periode satu pekan, saham WEGE dan WTON masing-masing naik 6,45 persen dan 4,41 persen. Adapun dalam tiga bulan terakhir, saham WEGE dan WTON sudah naik 15,12 persen dan 17,36 persen.

Sama dengan kinerja induk, kinerja WEGE dan WTON merosot. Laba bersih WEGE turun 46 persen menjadi Rp96,61 miliar. Adapun laba WTOn turun 78 persen menjadi Rp36,64 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper